Ahad 19 May 2024 15:05 WIB

World Water Forum 2024 Dinilai Mampu Dorong Komitmen Global Atasi Krisis Air  

Pada 2022, setengah dari populasi dunia mengalami kelangkaan air yang parah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat memberikan sambutan di rangkaian acara World Water Forum di Kura Kura Bali, Sabtu (18/5/2024).
Foto: Republika/Gumanti
Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat memberikan sambutan di rangkaian acara World Water Forum di Kura Kura Bali, Sabtu (18/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pelaksanaan World Water Forum (WWF) 2024 memiliki arti penting dalam mendorong komitmen global untuk mengatasi tantangan pengelolaan air global. Krisis air merupakan tantangan yang tidak boleh diremehkan.

“Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia juga memiliki peran strategis untuk mendorong kolaborasi global dalam mengembangkan solusi holistik, komprehensif, dan inklusif,” kata Budi dalam konferensi pers di WWF pada Ahad (19/5/2024).

Baca Juga

Merujuk laporan UN Water, disebutkan bahwa krisis air global menjadi tantangan yang tidak bisa diremehkan. Pada 2022, setengah dari populasi dunia mengalami kelangkaan air yang parah. Tercatat 2,2 miliar orang hidup tanpa akses air bersih, dan 3,5 miliar orang kekurangan akses terhadap sanitasi.

Akibatnya, pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs keenam, yakni menjamin ketersediaan dan pelaksanaan air dan sanitasi untuk seluruh masyarakat secara berkelanjutan, tidak on track. Secara umum, laporan sekjen PBB menyebutkan, dari target tahun 2030, di 2023 atau setengahnya, negara berkembang baru mencapai 12 persen.