REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada satu keutamaan sholat dhuha yang jarang diketahui oleh sebagian besar umat Muslim. Jikalau ini disadari, maka sudah tentu akan banyak yang hendak melaksanakannya.
Dalam hadits riwayat Abu Umamah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ وَصَلَاةٌ عَلَى أَثَرِ صَلَاةٍ لَا لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِّيِّينَ
"Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju (untuk melaksanakan) sholat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji yang sedang ihram. Siapa yang keluar untuk sholat Sunnah Dhuha, yang dia tidak melakukannya kecuali karena itu, maka pahalanya seperti orang yang berumroh. Adapun menunggu sholat hingga datang waktu sholat lainnya, tidak melakukan perkara sia-sia antara keduanya, maka pahalanya ditulis di 'illiyyin (kitab catatan amal orang-orang shalih)." (HR Abu Daud dan Ahmad)
Hadits itu menggambarkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk tentang fadhilah bagi seorang Muslim yang pergi ke masjid untuk menunaikan sholat berjamaah, dan menjelaskan pahala yang disiapkan bagi mereka yang terbiasa pergi ke sana.
Bersuci maksudnya ialah dalam keadaan wudhu dan suci dari hadas kecil maupun besar. Jika itu dilakukan, pergi ke masjid untuk sholat berjamaah, maka pahalanya seperti jamaah haji yang sedang ihram.
Keadaan suci saat sholat ibarat memasuki ihram saat ibadah haji karena dengan ihramlah pahala haji menjadi sempurna. Begitu pula dengan orang yang keluar untuk mendirikan sholat. Jika dia dia bersuci maka pahala sholatnya jadi sempurna.
Adapun orang yang berjalan dengan niat murni untuk melaksanakan sholat dhuha, maka dia diganjar pahala yang setara dengan ibadah umroh.
Sedangkan menunggu sholat sampai tiba waktu sholat berikutnya dan tidak melakukan sesuatu yang sia-sia di antara keduanya, maksudnya adalah tidak ada satu pun urusan duniawi mengalihkan perhatiannya kecuali dzikir dan berdoa.
Pahala yang tertulis di 'Illiyin, adalah ketika seorang Muslim selesai melaksanakan sholat di masjid lalu dia tidak pergi keluar dan tetap berada di masjid untuk menunggu waktu sholat berikutnya dan tidak melakukan perbuatan batil selama rentang waktu tersebut. Adapun 'Illiyyin, malaikat naik ke 'Illiyyin untuk memuliakan orang-orang yang beriman atas amal shaleh mereka.
Pada dasarnya, hadits tersebut memerintahkan setiap Muslim untuk selalu dekat dengan masjid, dan sholat berjamaah di masjid.
Sumber: Dorar