Rabu 22 May 2024 03:58 WIB

Dukung Kesetaraan Gender, ASDP Dorong dan Tingkatkan Peran Srikandi pada Posisi Tertinggi

Peran strategis Srikandi ASDP terlihat menempati 20 persen posisi tinggi manajemen

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan bahwa saat ini terdapat total 365 orang karyawan perempuan atau Srikandi ASDP yang secara aktif berkontribusi dalam kelancaran operasional perusahaan.
Foto: dok ASDP
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan bahwa saat ini terdapat total 365 orang karyawan perempuan atau Srikandi ASDP yang secara aktif berkontribusi dalam kelancaran operasional perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus meningkatkan peran dan porsi kepemimpinan perempuan dalam mendukung kinerja bisnis perusahaan yang positif, serta berkontribusi aktif bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan bahwa saat ini terdapat total 365 orang karyawan perempuan atau Srikandi ASDP yang secara aktif berkontribusi dalam kelancaran operasional perusahaan. Adapun para Srikandi ASDP diantaranya merupakan karyawan laut, yang menduduki posisi sebagai Mualim I dan III, yang mana posisi tersebut diberikan kepada seorang pelaut berlisensi dan merupakan jabatan tertinggi di bawah nakhoda. 

"Seorang mualim bertanggung jawab kepada nakhoda atas keselamatan, keamanan, dan tentunya pelayanan prima selama perjalanan penyeberangan di atas kapal," jelas Shelvy.

Peran strategis Srikandi ASDP juga ditunjukkan dari kontribusi perempuan yang menduduki posisi pemimpin di high level management sekitar 20 persen. Bahkan saat ini, ASDP juga dipimpin oleh seorang perempuan yakni Ira Puspadewi yang menjabat sebagai Direktur Utama ASDP sejak tahun 2017. 

Di bawah kepemimpinannya, Ira berhasil mengantarkan ASDP meraih kinerja bisnis yang cemerlang, salah satunya pada tahun 2022 berhasil mencetak laba tertinggi sepanjang masa sejak perusahaan berdiri sebesar Rp 585 miliar, dengan total pendapatan sebesar Rp 4,38 triliun. Raihan laba ini mencapai 220,8 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 79,4 persen dari laba di tahun 2021 sebesar Rp 326 miliar.

Di sisi lain, Ira berhasil menggawangi transformasi bisnis ASDP dan melakukan sejumlah langkah strategis antara lain pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP. 

"Manajemen terus melakukan akselerasi dan perkuatan bisnis perseroan. Salah satunya fokus dalam penerapan bisnis model yang memperkuat pertumbuhan anorganik dan juga pelaksanaan kerja sama strategis dengan pihak eksternal. Kerja sama ini juga sebagai wujud komitmen bahwa ketika pandemi Covid-19 pada 2020, ASDP bukan hanya fokus menekan BOPO (rasio antara beban dengan pendapatan operasi), tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan untuk terus tumbuh," ujar Dirut ASDP Ira Puspadewi.

Sementara itu, ASDP juga mendukung arahan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa perusahaan BUMN harus menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi siapa saja tanpa memandang gender atau latar belakang lainnya.

Bahkan Kementerian BUMN juga mendorong terlaksananya ekosistem talent management demi mendukung efektifitas pengelolaan dan pengembangan karyawan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan individu melalui  sistem terpadu, terstruktur dan terintegrasi untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan. "Dengan adanya talent management tersebut, peran perempuan dalam meningkatkan bisnis Perseroan akan terus meningkat dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Menteri Erick.

Shelvy menambahkan bahwa ASDP membuka peluang yang sama untuk setiap individu menunjukkan performa terbaiknya dan meraih level maksimal terutama di industri pelayaran ini. "Pemberdayaan adalah ketika semua orang memiliki pilihan yang lebih luas dan kesempatan yang sama untuk mencapai tujuan tertinggi," tutur Shelvy menandaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement