Kamis 23 May 2024 16:01 WIB

Strategi Korsel Agar Lebih Dikenal dengan Manfaatkan Minat Global Terhadap Budayanya

Pemerintah Korsel mendorong pertukaran budaya internasional.

Pemerintah Korea Selatan pada Kamis (23/5/2024) mengumumkan pendekatan strategis baru untuk meningkatkan kehadiran budaya global negaranya.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Pemerintah Korea Selatan pada Kamis (23/5/2024) mengumumkan pendekatan strategis baru untuk meningkatkan kehadiran budaya global negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan pada Kamis (23/5/2024) mengumumkan pendekatan strategis baru untuk meningkatkan kehadiran budaya global negaranya, serta memanfaatkan meningkatnya minat global terhadap budaya Korea, atau Hallyu. Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korsel Yu In-chon menguraikan kebijakan yang berpusat pada pengintegrasian berbagai program pemerintah, guna mendorong pertukaran budaya internasional, dan mempromosikan budaya Korea secara global pada konferensi pers di Seoul.

“Dengan tingginya minat global terhadap budaya Korea, sangat penting bagi kami untuk membuat dunia mengetahui pesona budaya kami, dengan sepenuhnya mendukung penyebarannya ke seluruh dunia,” kata Yu.

Baca Juga

Berdasarkan strategi tersebut, kementerian itu akan memimpin upaya menjadikan Korsel sebagai pemimpin budaya global, dengan secara sistematis mengatur dan memperluas kebijakan yang ada, serta memimpin kolaborasi dengan berbagai lembaga lain.

Awal tahun ini, kementerian tersebut meluncurkan kantor yang bertugas mempromosikan Korea di luar negeri, setelah menutup Layanan Kebudayaan dan Informasi Korea yang telah menjalankan fungsi yang sama selama lebih dari 50 tahun, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi.

Kantor baru tersebut akan memimpin upaya kementerian untuk mengoordinasikan program pertukaran budaya internasional, yang diprakarsai oleh berbagai departemen di Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata.

Di luar negeri, Pusat Kebudayaan Korea akan berfungsi sebagai pusat penyebaran budaya Korea secara global, bekerja sama dengan kantor Organisasi Pariwisata Korea, pusat bisnis Badan Konten Kreatif Korea, dan sejumlah pusat King Sejong Institute.

Pemerintah Korsel juga akan memperluas peran sejumlah pusat King Sejong Institute secara bertahap, sehingga mereka dapat bertindak sebagai pusat kebudayaan kecil di dalam wilayah yang tidak memiliki Pusat Kebudayaan Korea.

Kementerian Kebudayaan Korsel juga akan menawarkan acara berbasis komunitas, di mana pengunjung dapat merasakan budaya Korea di wilayah tersebut, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan misi Korea di luar negeri.

Berdasarkan strategi baru ini, acara kebudayaan berskala kecil yang sebelumnya diadakan secara independen untuk merayakan hari jadi hubungan diplomatik dan acara internasional lainnya, kini akan disatukan di bawah merek tunggal Korea Season.

Pemerintah akan mengadakan festival Korea Season, yang meliputi seni budaya, industri konten, olahraga dan pariwisata, di sekitar 10 negara target yang dipilih setiap tahunnya, untuk mempromosikan budaya Korea.

Selain itu, pemerintah akan menyelenggarakan festival hallyu tahunan berskala besar, yang sementara diberi nama Beyond K-Festival, mulai tahun depan bagi wisatawan luar negeri yang ingin menikmati K-pop, drama, dan konten hallyu lainnya di Korsel. Bersamaan dengan festival tersebut, pemerintah juga akan menggelar forum internasional untuk berkontribusi terhadap pengembangan kebijakan kebudayaan internasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement