REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pada awal Mei 2024, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sempat bertolak ke Prancis. Saat itu, ia turut mendampingi Tim Nasional Indonesia menghadapi Guinea U-23 pada playoff memperebutkan tiket Olimpiade 2024.
Tanpa amunisi lengkap, Garuda Muda memberikan perlawanan sengit. Sayang, skuad polesan Shin Tae-yong takluk 0-1 dari wakil Afrika itu. Hasil demikian bukan sebuah kemunduran.
Apa yang terjadi di Paris, bagian dari proses. Sebelumnya awak merah-putih menembus semifinal Piala Asia U-23 2024. Sesuatu yang melebih target awal.
Kembali ke cerita perjalanan Ketum PSSI. Erick memiliki beberapa agenda di sana. Selain menampingi Garuda Muda, ia juga menyempatkan diri berkunjung ke markas latihan Timnas Prancis di Clarefontaine.
Clairefontaine punya akademi legendaris. Sejumlah bintang Les Bleus lahir dari sana. Tiga di antaranya ada Thierry Henry, Nicolas Anelka, serta Kylian Mbappe.
"Dua bintang dan trofi Piala Dunia raksasa ditempatkan di sini untuk memotivasi pemain muda, bisa mencapai prestasi tertinggi pemain sepak bola," tulis Erick di instagramnya, dikutip pada Jumat (24/5/2024).
Prancis negara besar dalam sepak bola. Pasukan Ayam Jantan butuh proses panjang untuk meraih trofi Piala Dunia. Pertama pada 1998 lalu.
Saat itu, Didier Deschamps masih bermain. Ketika para rival seperti Brasil, Italia, Argentina, Jerman sudah merasakan sensasi gelar tersebut, Les Blues menikmati prosesnya. Hasilnya terlihat.
Pada edisi 1998, Prancis menjadi juara ketika berstatus sebagai tuan rumah. Lalu butuh 20 tahun bagi negara tersebut untuk kembali merajai sepak bola. Pada 2018, Paul Pogba dan rekan-rekan berjaya di Rusia. Deschamps yang merupakan kapten di skuat 1998, kini menjadi pelatih yang memenangkan trofi Piala Dunia kedua.
Indonesia, sedang berproses. Tanda-tanda kemajuan mulai terlihat. Pasukan Garuda berpeluang besar menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, zona Asia.
"Kita saat ini harus fokus untuk Kualifikasi Piala Dunia awal Juni (2024), untuk bisa mewujudkan mimpi besar Garuda terbang tinggi," tutur Erick.
Indonesia akan menghadapi Irak dan Filipina. Minimal meraih satu kemenangan, maka awak merah-putih dipastikan melaju ke babak berikutnya, tanpa perlu melihat hasil pertandingan lain.