REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftakhul Achyar turut angkat bicara menyoal polemik nasab habaib Indonesia.
Kiai Miftah, begitu ia akrab disapa, mengatakan, padahal isu yang gaduh ini cuma diembuskan segelintir orang. Masalah ini sudah bukan soal dzurriyah Ba'alawi melawan dzurriyah Wali Songo, melainkan arahnya sudah ke jamaah NU.
"Gangguan sudah sudah nyata, bukan dzon lagi, tapi jelas dialamatkan kepada NU dan bertubi-tubi. Hati-hati, itu pola Wahabi," ujar Kiai Miftah.
Kiai Miftah kembali mengingatkan NU itu memuliakan orang bukan karena nasab atau garis keturunan, suku, etnis tetapi keilmuan, kebaikan, dan ketakwaan seseorang.