REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) suku cadang (sparepart) berbasis pembinaan usaha kecil dan menengah (UKM). Peningkatan TKDN tersebut dilakukan melalui kolaborasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dalam membina CV Kawani Tekno Nusantara (Kawani).
"Kolaborasi di mana SIG menjadi offtaker yang memberi kesempatan kepada CV Kawani untuk memproduksi sparepart Pabrik SIG, dengan menggandeng YDBA yang selama ini berpengalaman dalam mendampingi UKM, merupakan bentuk kemitraan yang baik," kata Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Loto menuturkan Kementerian BUMN mengapresiasi kolaborasi SIG dengan YDBA yang telah memberikan pembinaan kepada UKM tersebut untuk dapat memproduksi suku cadang pabrik SIG guna peningkatan TKDN.
"Ini bisa menjadi inspirasi bagi BUMN dan perusahaan lainnya untuk mempercepat capaian peningkatan TKDN dari produk yang selama ini masih impor," ujarnya.
Program pembinaan UKM untuk peningkatan TKDN suku cadang pabrik SIG merupakan realisasi dari perjanjian kerja sama antara SIG dengan YDBA pada 2022.
Dalam kerja sama itu, SIG memberikan pembinaan berupa edukasi spesifikasi produk, pendampingan pembuatan prototipe, hingga uji coba dan tes performa di pabrik SIG, kepada UKM binaan YDBA.
Hingga saat ini, sebanyak delapan UKM telah berhasil memproduksi 10 jenis suku cadang yang siap digunakan di pabrik-pabrik SIG, satu di antaranya adalah CV Kawani yang memproduksi shaft impeller filling spout (penerus gaya putar impeller pada mesin rotary packer), wedge cooler (elemen penyangga cross bar pada clinker cooler agar tidak bergeser), dan roller pan conveyor (roda baja penumpu pan conveyor).
Bahkan, CV Kawani telah menerima pesanan produk wedge cooler sebanyak 1.000 pieces untuk pabrik PT Semen Gresik di Rembang.
Direktur Operasi SIG Reni Wulandari mengatakan kolaborasi peningkatan TKDN suku cadang berbasis pembinaan UKM diharapkan akan membantu terciptanya rantai pasok yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan dengan mensubstitusi produk yang sebelumnya impor.
"SIG ingin menciptakan sebuah ekosistem bisnis yang membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan sparepart pabrik dari industri dalam negeri," tutur Reni.
Di saat yang sama, SIG juga memberikan nilai tambah kepada UKM melalui peningkatan kapabilitas dalam produksi suku cadang yang andal secara teknis dan ekonomis, sekaligus memenuhi standar industri sehingga tidak hanya dapat digunakan di pabrik SIG tetapi juga oleh perusahaan lain.
Sementara Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo menuturkan kolaborasi SIG dan Astra dalam peningkatan TKDN yang melibatkan UKM tersebut sejalan dengan semangat untuk terus berkolaborasi menumbuhkan UKM di Tanah Air.
Ia berharap, kolaborasi itu dapat terus berjalan, bahkan diperluas dengan melibatkan perusahaan BUMN lainnya dan melibatkan lebih banyak lagi UKM binaan.
"Kolaborasi ini akan mempercepat pergerakan bagaimana UKM untuk naik kelas dan kolaborasi ini sangat penting untuk mengangkat UKM menjadi lebih baik lagi,” ujar Samulo.