Selasa 28 May 2024 17:15 WIB

MTQ Momentum Perkuat Ukhuwah Islamiyah

MTQ merupakan momentum menyebarluaskan kearifan Islam.

Ilustrasi MTQ.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi MTQ.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan bahwa Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Ke- 53 Tingkat Kota Bandarlampung merupakan momentum memperkuat ukhuwah islamiyah.

"Selain itu, gelaran MTQ yang diadakan satu tahun sekali ini juga untuk memperkuat ukhuwah basyariyah dan ukhuwah watoniah serta meningkatkan motivasi terhadap pemahaman isi kandungan dan nilai-nilai Al Quran," kata Eva Dwiana saat memberikan sambutan pada pembukaan MTQ Ke-53 Tingkat Kota Bandarlampung, Senin.

Baca Juga

Menurut dia, MTQ Ke- 53 ini pun dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pemahaman dan kecintaan umat Islam di kota ini pada kitab suci Al Quran sekaligus membangun hablumminannas dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan beragama.

"Melalui MTQ, kami berupaya memasyarakatkan syiar Islam dalam mempelajari Al Quran di kalangan masyarakat," kata dia.

Eva pun mengatakan, MTQ tingkat kota yang digelar satu tahun sekali ini pun bukan sekadar budaya seremonial yang bernuansakan keagamaan saja, tetapi diharapkan juga menjadi sarana ”muhasabah” dan ”muraqabah” bagi setiap kaum muslimin wal muslimat, dalam menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan Al Quran dan hadist.

"Oleh karena itu, hal ini menjadi penting dan strategis dalam menghadapi berbagai ancaman dalam kehidupan beragama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh sekelompok orang melalui media sosial dengan berbagai pesan yang berisikan fitnah, radikalisme, intoleransi, mengadu domba, dan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan)," kata dia.

Menurut dia, pemahaman akan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran dan hadist harus terus ditingkatkan kepada masyarakat terutama kaum muda. Di mana saat ini banyak aliran sesat yang tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai-nilai Al Quran dan hadits.

"Jadi untuk memperkuat itu, kami akan terus meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan keagamaan, seperti pesantren, masjid berornamen Lampung di setiap kecamatan, sekolah ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, kemudian mengaktifkan majelis-majelis taqlim di berbagai kelurahan, bahkan kultum di masjid dan mushalla, yang dilakukan setiap hari menjadi pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan agama Islam," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement