Selasa 29 Aug 2017 18:03 WIB

Usai SEA Games, Manajemen Timnas Balap Sepeda Dirombak

Pembalap sepeda memacu sepeda pada final sepeda trek nomor Scratch pria di National VelodromeNilai, Negeri Sembilan, Malaysia, Ahad (27/8).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pembalap sepeda memacu sepeda pada final sepeda trek nomor Scratch pria di National VelodromeNilai, Negeri Sembilan, Malaysia, Ahad (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) akan melakukan perombakan total manajemen timnas. Meskipun, pada SEA Games 2017 Malaysia mampu merealisasikan target yang dicanangkan oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

Ketua umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari saat dikonfirmasi dari Kuala Lumpur, Selasa (29/8), mengatakan, meski mampu merealisasikan target, ada beberapa hal yang bisa harus segera dilakukan perubahan mengingat balap sepeda mempunya banyak disiplin.

"Target kita hanya diraih dari displin BMX. Untuk road race bisa dikatakan gagal total karena hanya meraih satu medali perunggu. Berarti di sini ada hal yang harus dicari permasalahannya. Begitu juga dengan trek," ucapnya.

Untuk nomor jalan raya atau road race, medali perunggu dipersembahkan oleh Ayustina Delia Priatna saja. Sedangkan sektor putra tidak mampu berbuat banyak dari semua nomor yang dilombakan.

Dari lintasan velodrome, emas memang belum bisa diraih. Baru dua medali perak yang diraih yaitu dari nomor tim sprint putri lewat Chrismonita Dwi Putri dan Santia Tri Kusuma serta individual sprint atas Chrismonita Dwi Putri. Untuk putranya juga belum bisa berbuat banyak karena maksimal baru perunggu.

"Perombakan akan kami lakukan secepatnya. Pada Munas 9 September nanti semuanya akan diputuskan termasuk siapa saja yang akan menempati pos masing-masing disiplin," katanya, menambahkan.

Pria yang akrab dipanggil Okto itu menjelaskan selama ini semua disiplin dikendalikan satu manajer. Untuk ke depannya masing-masing disiplin yaitu road, trek, MTB hingga BMX akan dipimpin manajer tersendiri. Hal ini dilakukan untuk lebih fokus dalam penanganannya.

Pembalap road, kata dia, penanganannya tidak akan dilakukan bersama dengan disiplin trek. Begitu juga dengan MTB hingga BMX. Selain itu, ke depannya tidak akan ada lagi pebalap yang turun dihampir semua disiplin.

"Semuanya harus fokus. Trek ya trek, road yang road, MTB ya MTB begitu juga dengan BMX. Kenapa seperti itu karena sasaran kita tinggi yaitu olimpiade, kejuaraan dunia. Semuanya akan dimulai dari Asian Games," tutur pria yang juga seorang pengusaha itu.

Selama ini, timnas balap sepeda Indonesia dibina oleh jajaran pelatih yang dipimpin oleh Wahyudi Hidayat. Selain itu ada beberapa nama pelatih kawakan seperti Endang Subagyo. Untuk BMX ada nama Dadang Haries Purnomo yang sukses mempersembahkan dua emas. Sedangkan manajer dipegang Budi Saputra.

Tidak menutup kemungkinan pelatih-pelatih ini akan digeser dari posisinya mengingat Raja Sapta Oktohari telah menjalin komunikasi dengan pelatih-pelatih dari luar negeri. Bahkan pada SEA Games 2017 sudah ada dua pelatih asing yang mendampingi Chrismonita dan kawan-kawan saat berlomba.

"Kami ingin sukses di level yang lebih tinggi. Kita mulai dari Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Makanya kita harus bergerak cepat jika ingin atlet Indonesia lebih berprestasi," kata Okto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement