Rabu 23 Aug 2017 00:06 WIB

Iswandi dan Yaspi Janji Balas Kegagalan pada Nomor Estafet

Pelari Yaspi Boby.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pelari Yaspi Boby.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Dua Pelari cepat Indonesia, Iswandi dan Yaspi Boby akan membalas kekalahan mereka pada nomor lari 100 meter putra SEA Games 2017 PADA nomor lari estafet 4x100 meter putra.

"Kami masih akan ikut satu nomor lomba lagi yaitu estafet. Kami ingin membawa pulang medali dari Malaysia," kata Iswandi selepas perlombaan di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (22/8) malam.

Dalam nomor lomba lari 100 meter putra, Yaspi Boby menempati urutan keenam dengan catatan waktu 10,67 detik. Sedangkan Iswandi menempati peringkat ketujuh dengan 10,72 detik.

"Saya merasa sedikit tegang tadi pada perlombaan final karena semula sudah dapat lintasan yang bagus lalu dipindah ke lintasan paling pinggir," kata Iswandi.

Sementara, Yaspi mengatakan persiapannya mengikuti SEA Games ke-29 itu sempat terkendala cedera otot betis selepas mengikuti kejuaraan Asian Grand Prix 2017 di Cina pada April.

"Tentu kami merasa ada hal yang lain dengan tuan rumah Malaysia. Tapi, kami akan balas itu pada nomor estafet," kata Yaspi.

Pada nomor lari 100 meter putra, atlet Malaysia Khairul Hafiz B mendapatkan medali emas dengan catatan waktu 10,38 detik.

Posisi kedua diraih atlet Filipina Eric Shauwn Cray yang mencatat waktu 10,43 detik dan diikuti atlet Thailand Kritsada Namsuwun juga dengan waktu 10,43 detik.

Sebelumnya, tim atletik Indonesia meraih satu medali emas dari Hendro pada nomor jalan cepat putra 20 ribu meter.

Indonesia mendapat tambahan medali perunggu dari cabang atletik yang dipersembahkan oleh Andrian pada nomor lari gawang 400 meter putra. Andrian mencatatkan waktu 51,52 detik. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement