REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- I Gede Siman Sudartawa menjadi bintang pada SEA Games 2011 di Palembang dan Jakarta. Siman, yang kala itu baru berusia 17 tahun, sukses meraih empat medali emas, termasuk memecahkan rekor SEA Games.
Perenang spesialis gaya punggung ini meraih medali emas untuk nomor 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan 4x100 gaya ganti putra. Kala itu, banyak yang menggadang-gadang Siman sebagai penerus legenda renang Indonesia, Richard Sambera.
Tetapi, posisinya sebagai perenang tuan rumah dianggap sebagai keuntungan tersendiri. Tak ingin dikatakan jago kandang, Siman berusaha menunjukan kepiawainnya pada SEA Games 2013 di Myanmar. Siman kembali mengumandangkan lagu Indonesia Raya.
Bukan empat kali, namun dua kali yakni pada nomor 100 meter dan 4x100 meter. Saat itu untuk pertama kalinya Siman merasa merinding mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia bergema. Namun, Siman gagal mengukir prestasi terbaik di Singapura dua tahun lalu.
Dia hanya finis peringkat dua pada tiga nomor yakni 50 meter, 100 meter, dan 4x100. Siman kalah bersaing dengan perenang tuan rumah, Quah Zheng Wen.
Sejak itu, Siman bertekad membalas kegagalannya di Singapura pada SEA Games tahun ini. Atlet berusia 22 tahun ini bekerja di bawah pelatih barunya asal Australia, Grant Stoelwinder. Menurutnya, Grant sangat memperhatikan teknik berenangnya dengan sangat detail.
Hasilnya, Siman terus memperbaiki catatan waktunya. Pada Kejuaraan Dunia Renang FINA di Budapest, Hungaria, Juli lalu, Siman menjadi perenang Indonesia yang masuk babak 16. Tidak hanya itu, dia mencatat waktu 20,04 detik pada nomor 50 meter gaya punggung putra.
Catatan itu menjadi modal berharap ketika tampil pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia. Dia pun sukses menyabet medali emas sekaligus memecahkan rekor SEA Games. Bertanding di National Aquatic Center, Bukti Jalil, Senin (21/8) Siman mencatatkan waktu 25,20 detik. Catatan waktu itu memecahkan rekor SEA Games yaitu 25,27 detik milik perenang Singapura, Quah Zheng Wen.
Ini sekaligus membalas kekalahan dari Quah dua tahun lalu. "Saya senang, tapi sedikit kecewa karena ini bukan waktu terbaik saya. Waktu di kejuaraan dunia saya mencatat waktu 25,04 detik," kata dia.
Lahor di Bali 22 tahun silam dengan nama lengkap I Gede Siman Sudartawa mulai aktif mengunjungi kolam renang setelah meminta kepada orang tua untuk masuk kursus renang. Di usia yang baru menginjak 6 tahun, Siman mampu membuktikan kegigihannya untuk mengikut peraturan-peraturan sang pelatih.
Usai SEA Games, Siman akan kembali bekerja keras. “Saat ini fokus kami (Siman dan pelatih) adalah Asian Games 2018 mendatang," kata perenang lulusan Universitas Perbanas. Asian Games tahun depan digelar di Palembang dan Jakarta.
Prestasi I Gede Siman Sudartawa:
SEA Games 2011: 4 medali emas
- 50 meter gaya punggung
- 200 meter gaya punggung
- 100 meter gaya punggung
- 4x100 meter gaya punggung
SEA Games 2015: 2 medali emas
- 50 meter gaya punggung
- 100 meter gaya punggung
- 50 meter gaya punggung
*Masih berlangsung dan berpeluang meraih emas pada dua nomor yakni 4x100 meter dan 100 meter gaya punggung