REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengusung genre action thriller, Monkey Man yang merupakan film debut Dev Patel sebagai sutradara kini telah tayang di Indonesia. Cerita yang menguras emosi, alur penuh kejutan, serta berbagai muatan kritik sosial di dalamnya membuat Monkey Man lebih dari sekadar film laga biasa.
Elemen budaya, khususnya mitologi India, sangat kental dihadirkan sejak awal film. Kera putih Hanoman menjadi sosok yang disoroti baik lewat berbagai dialog para tokoh di film ini, lukisan, cerita rakyat, dan pertunjukan boneka dalam film.
Berlatar di India, cerita tentang Hanoman itu direpresentasikan dalam sosok tokoh utama pemuda anonim, yang diperankan oleh Dev Patel. Perjuangan Hanoman, hukuman yang dia dapatkan, juga kebangkitan dan penemuan jati diri kera putih itu, diperlihatkan di sosok tokoh utama.
Tidak disebutkan nama yang jelas untuk sosok yang diperankan Patel, meski saat dewasa dia mengaku bernama Bobby ketika menjawab pertanyaan secara spontan. Hal ini menambah kesan misterius sosoknya, sehingga penonton tidak henti bertanya-tanya terkait asal-usulnya.
Patel memberi suguhan film bak roller-coaster bagi penonton, dengan alur cerita maju-mundur yang acak. Ada banyak adegan kilas balik yang berlintasan, membuat penonton lambat-laun memahami apa yang ada dalam benak tokoh yang diperankan Patel, juga alasan di balik berbagai perbuatannya.
Trauma masa kecil yang tak tertanggungkan, juga kekesalan terhadap kesenjangan sosial ekonomi di India membuat sang tokoh utama menjalankan aksinya menentang ketidakadilan. Dialah sang "Monkey Man" yang berusaha membalas dendam kepada para pemimpin korup yang telah membunuh ibunya dan yang terus menjadikan masyarakat miskin sebagai korban.