Jumat 31 May 2024 10:38 WIB

Studi: Perempuan 14 Kali Lebih Berisiko Meninggal dalam Bencana Iklim  

Perempuan lebih terdampak oleh masalah kesehatan yang terkait dengan iklim.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Perempuan 14 kali lebih mungkin meninggal dalam bencana terkait perubahan iklim dibandingkan laki-laki.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Perempuan 14 kali lebih mungkin meninggal dalam bencana terkait perubahan iklim dibandingkan laki-laki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika kita membahas persoalan iklim dan lingkungan seperti bencana terkait iklim atau hilangnya keanekaragaman hayati, kita cenderung tidak memikirkan gender. Sekilas, hal ini mungkin tampak tidak relevan.

Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa perempuan secara tidak proporsional lebih rentan terhadap perubahan iklim dan konsekuensi yang ditimbulkannya. Perempuan bahkan 14 kali lebih mungkin meninggal dalam bencana terkait perubahan iklim dibandingkan laki-laki. Perempuan juga mewakili 80 persen dari orang-orang yang mengungsi akibat cuaca ekstrem.

Baca Juga

Dalam sebuah meta-analisis terhadap 130 penelitian, 68 persen di antaranya menemukan bahwa perempuan lebih terdampak oleh masalah kesehatan yang terkait dengan iklim daripada laki-laki. Kesehatan ibu dan perinatal secara khusus dipengaruhi oleh bahaya perubahan iklim seperti panas yang ekstrem. Begitu juga dengan kesehatan perempuan lanjut usia.

“Yang paling mengkhawatirkan, penelitian di seluruh dunia telah mengungkapkan bahwa kekerasan berbasis gender secara konsisten meningkat selama dan setelah bencana. Namun, para pembuat kebijakan dan penyedia layanan belum secara komprehensif mengatasi dampaknya bagi perempuan di era krisis iklim,” kata para peneliti seperti dilansir Phys, Jumat (31/5/2024).