Ahad 02 Jun 2024 15:05 WIB

Melalui Baitul Asyi, Masing-masing Jamaah Haji Asal Aceh Dapat 1.500 Riyal Saudi

Baitul Asyi mengelola aset wakaf produktif warga Aceh.

Jamaah haji Aceh menerima uang pemberian wakaf dari Baitul Asyi.
Foto: Republika/Muhammad Hafil
Jamaah haji Aceh menerima uang pemberian wakaf dari Baitul Asyi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh menyebut calon haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama yang sudah berada di Tanah Suci sudah mulai menerima pembagian dana wakaf Baitul Asyi.

“Alhamdulillah, pembagian uang wakaf Habib Bugak Asyi tahun ini masih sama dengan tahun lalu yaitu 1.500 riyal per jamaah,” kata Ketua PPIH Embarkasi Aceh Azhari di Banda Aceh, Ahad (2/6/2024).

Baca Juga

Dana wakaf Baitul Asyi bagi 393 orang jamaah kloter pertama tersebut diserahkan oleh Pengelola Wakaf Syeikh AbdulLatif Baltou pada Sabtu (1/6) malam, Waktu Indonesia Barat (WIB).

Wakaf Baitul Asyi merupakan wakaf yang diberikan oleh Habib Abdurrahman bin Alwi atau yang lebih dikenal sebagai Habib Bugak Asyi, terkhusus untuk jamaah haji asal Aceh.

Wakaf produktif ini dikelola Baitul Asyi yang berupa hotel dan perumahan di sekitar Masjidil Haram. Tahun ini setiap jamaah Aceh mendapat 1.500 riyal atau setara Rp6,5 juta dari wakaf itu.

Di sisi lain, Azhari menambahkan saat ini sudah 1.571 orang jamaah haji Aceh yang telah berada di Tanah Suci. Jumlah tersebut menyusul kedatangan jamaah kloter empat Embarkasi Aceh di Arab Saudi.

Pesawat Garuda Indonesia yang membawa 392 calon haji Kloter 4 asal Kabupaten Pidie itu mendarat di Bandara KingAbdul Aziz, Jeddah, pada Minggu (2/6) pukul 04.50 WIB.

Dengan tibanya Kloter 4, kata dia, maka jamaah calon haji Aceh yang sudah berada di Tanah Suci berjumlah 1.571 orang.

Selama di Makkah, jamaah calon haji asal Tanah Rencong itu menempati pemondokan di Hotel Loulouat Al Mashaer.

“Alhamdulillah semua jamaah Aceh yang tiba di Tanah Suci dalam keadaan sehat,” kata Azhari.

Azhari juga meminta kepada jamaah untuk menjaga kesehatan selama di Tanah Suci. Apalagi kondisi cuaca di Arab Saudi cukup panas, sehingga jamaah diminta untuk membiasakan minum air walaupun hanya sedikit.

“Jamaah juga harus istirahat yang teratur dan makan yang cukup. Semoga jamaah kita di Tanah Suci bisa beribadah dengan lancar,” ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement