Berasal dari Timur Tengah, orkes gambus dulu dikenal dengan sebutan irama padang pasir. Pada 1940-an, orkes gambus menjadi tontonan yang disenangi.
Bagi orang Betawi, tanpa nanggap gambus pada pesta perkawinan dan khitanan terasa kurang sempurna. Orkes ini sudah ada di Betawi sejak abad ke-19 ketika banyak imigran dari Hadramaut (Yaman) datang ke Betawi. Kalau para Wali Songo menggunakan gamelan sebagai sarana dakwah, imigran Hadramaut menggunakan gambus.
Awalnya, orkes gambus membawakan lagu-lagu bersyair bahasa Arab, berisi ajakan beriman dan bertakwa kepada Allah dan mengikuti teladan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian gambus berkembang menjadi hiburan.
Sekarang ini, pesta-pesta keturunan Arab banyak menghadirkan kembali gambus. Sementara para hadirin hanyut dalam pesta zapin menggerak-gerakkan badan seperti layaknya berjoget.