Senin 26 Sep 2016 07:00 WIB

Fakta di Balik Permusuhan Raffles Vs Daendels

raffles
Foto: en.bestpicturesof.com
raffles

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Di Singapura, kita akan dapati banyak nama tempat yang mengabadikan Sir Thomas Stamford Raffles. Ada nama lapangan, jalan, bulevard, tempat rekreasi dan hotel yang mengabadikan nama pendiri kota 'singa' itu. Ada juga patung Raffles, saat dia pertama kali menginjakkan kakinya di Temasek (1819), sebuah dusun nelayan berawa yang kini menjadi Singapura.

Hal itu menunjukkan pemerintah dan rakyat negara pulau tersebut menghargai jasa penguasa dari Inggris itu. Padahal, cita-cita awalnya ketika ia membangun Singapura adalah untuk menyaingi bandar Batavia, tempat dia berkuasa selama lima tahun (1811-1816).

Bertolak belakang dari Raffles, Marsekal Herman Willem Daendels (1805-1808) hampir tidak dikenal masyarakat Indonesia. Padahal, marsekal bertangan besi yang diangkat menjadi gubernur jenderal oleh Louis Bonaparte, adik Kaisar Napoleon saat berkuasa di Belanda itu, sampai saat ini masih kita dapati peninggalannya.

Daendels dijuluki 'Napoleon Betawi' karena kesetiaannya terhadap Prancis. Dialah yang memindahkan pusat kota dari Pasar Ikan ke Weltevreden (Gambir dan Lapangan Banteng). Menyebabkan Batavia meluas ke arah selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement