Kamis 07 Feb 2019 05:37 WIB

Kepulan Asap Dupa di Rumah Warga Cina Benteng

Tangerang itu namanya dulu Benteng, karena banyak rumah berbentuk bentengan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang wanita keturunan etnis Tionghoa Tangerang atau Cina Benteng menyalakan hio saat merayakan  Imlek di rumahnya di kawasan Kampung Lebak Wangi, Mekarsari, Tangerang, Banten
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Seorang wanita keturunan etnis Tionghoa Tangerang atau Cina Benteng menyalakan hio saat merayakan Imlek di rumahnya di kawasan Kampung Lebak Wangi, Mekarsari, Tangerang, Banten

REPUBLIKA.CO.ID, Aroma dupa sangat terasa saat baru memasuki Gang Lebak, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Selasa (5/2). Maklum saja, hari itu merupakan perayaan Tahun Baru Imlek 2570. Sementara warga keturunan yang tinggal di kampung itu mayoritas adalah masyarakat yang dikenal dengan nama Cina Benteng.

Gapura gang terbentuk menyerupai gapura di Cina, bertuliskan Perkumpulan Tjong Tek Bio. Aneka warna lampion tergantung dari depan gapura, melewati jalan yang hanya muat satu kendaraan roda empat, hingga Kelenteng Tjong Tek Bio, yang berjarak 200 meter.

Tahun ini, perayaan Imlek di RW 04, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, memang dilakukan lebih meriah. Aneka warna lampion yang tergantung di sepanjang jalan itu adalah buktinya.

Ketua RT 01/04, Kelurahan Mekarsari Ong Giok Seng (56 tahun) mengatakan, baru tahun ini perayaan Imlek dilakukan dengan memasang lampion di sepanjang jalan kecil dari gang ke kelenteng. Menurut dia, pemasangan lampion itu merupakan instruksi dari lurah agar lebih meriah.