REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding BUMN farmasi, PT Kimia Farma dan PT Indofarma, tengah mendapat sorotan tajam menyusul kinerja negatif dalam praktik bisnisnya, termasuk saat tidak mampu memenuhi kewajiban dalam pembayaran gaji kepada karyawan. Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amin AK menyebut terdapat kemiripan penyebab munculnya krisis Indofarma dan Kimia Farma yaitu adanya fraud atau dugaan praktik korupsi dan manipulasi di anak usaha kedua BUMN tersebut.
"Saya khawatir, ini menjadi modus baru praktik korupsi di berbagai BUMN, bukan hanya BUMN farmasi," ujar Amin saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Amin mengatakan kondisi negatif yang belum terlalu besar pada Indofarma dan Kimia Farma tidak akan berdampak signifikan bagi induk holding BUMN farmasi yakni PT Bio Farma. Namun, Amin menilai praktik fraud yang telah berlangsung lama pada akhirnya akan menyeret induk usaha ke dalam krisis keuangan yang serius.
"Saya mendesak Kementerian BUMN segera bertindak cepat dengan membentuk Satgas untuk mendeteksi persoalan serupa di BUMN-BUMN lainnya secara dini," ucap Amin.