Selasa 26 Jan 2016 07:00 WIB

Kisah Cinta Terlarang Nyai Dasima di Kampung Kwitang

Kampung Kwitang, Nyai Dasimah
Foto:
Kwitang sekitar 95 tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Kampung Kwitang, Jakarta Pusat, diambil fotonya pada 1920 dari arah Kali Pasir yang letaknya berseberangan. Ciri khas situasi 90 tahun lalu yang masih terlihat sampai 1970-an, yakni Sungai Ciliwung, yang dipenuhi getek-getek bambu tempat warga melakukan hajat, seperti mencuci, mandi, berwudhu, dan buang air besar.

Kala itu, letak rumah-rumah lebih tinggi dari sungai, hingga bila Ciliwung meluap, daerah itu tidak sampai menimbulkan banjir. Terlihat beberapa bocah memakai kain dan peci hitam jalan beriringan untuk mengaji.

Tampak mushala setelah beberapa kali diperbesar, yang kini menjadi Masjid Jami Kwitang. Rumah-rumah berpagar bambu dan terbuat dari gedek atau papan merupakan ciri khas ketika itu.

Dulunya, jalan ini bernama Gang Iskak, mengabadikan nama tokoh masyarakat yang tinggi di situ. Kini, menjadi Jalan Kembang VI. Di bagian ujung terdapat Jalan Kembang VIII.

Di jalan inilah seniman legendaris Ismail Marzuki--pencipta lebih 200 lagu--dilahirkan. Rumahnya kini ditempati seorang Tionghoa. Tapi, beberapa keluarga Ismail Marzuki kini masih tinggal di Kwitang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement