REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bank Sampah IPPEC (Ikatan Pemuda Pemudi Creative) desa Bojongsawah Kabupaten Sukabumi mendapat bantuan satu unit mesin pencacah plastik dan satu unit mesin pengering plastik. Mesin ini digunakan untuk mengolah limbah plastik kemasan digunakan untuk bahan pembuatan sofa ecobrick.
Mesin ini didapat atas kerja sama program kemitraan pengabdian dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) dengan Bank Sampah IPPEC yang dibiayai Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.
Acara ini dihadiri oleh Agus ketua Bank Sampah IPPEC, Rizal Amegia Saputra Ketua Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI Kampus Sukabumi, Masyarakat setempat dan Mahasiswa Universitas BSI kampus Sukabumi pada Jum'at 24 Mei 2024, silam.
Lis Saumi Ramdhani selaku dosen Universitas BSI menyampaikan banyak terimakasih kepada Bank Sampah IPPEC atas kerja samanya dalam mendukung program kemitraan masyarakat.
“Transformasi Pengelolaan Sampah Menjadi Sofa Ecobrick dan Maggot Berbasis IPTEK untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Berharapan saya program ini dapat terus berjalan dan dapat dikembangkan dengan berbagai inovasi agar menjadi produk yang sangat ekonomis", jelasnya dalam rilis yang diterima, Rabu (5/6/2024).
Sementara itu, Agus selaku ketua Bank Sampah IPPEC menjelaskan bahwa pemberdayaan ini sangat bagus, dimana awalnya bank sampah cuma menjual sampah layak jual dan sekarang bisa mengolah limbah plastik menjadi sofa ecobrick.
“Program pemberdayaan ini sangat bagus, dimana awalnya bank sampah kita cuma menjual sampah layak jual dan sekarang bisa mengolah limbah plastik menjadi sofa ecobrick,” ungkapnya.
Agus juga berharap kedepannya kerja sama tidak hanya cukup disini, namun juga dapat dibidang lainnya.
"Semoga kami dapat bekerjasama dengan Universitas BSI di bidang pemberdayaan yang lain,” tutupnya.