Senin 10 Jun 2024 09:49 WIB

Riding di Alpen: 4 hari, 6 Negara, Lusinan Terowongan, dan 2.028 KM Pemandangan Ciamik

Italia secara umum diakui banyak orang sebagai tujuan motorcycle touring paling yahud

Red: Israr Itah
Biker Indonesia Barry Manembu berada di Trafoi Italia saat touring motor melintasi enam negara Eropa bersama istrinya Ivone.
Foto:

Salah satunya adalah rute B500 yang memotong Nationalpark Schwarzwald alias Black Forrest, dari Baden-Baden ke Waldshut-Tiengen di garis perbatasan Swiss. Baden-Baden adalah kota spa kondang, yang konon salah satu lokasi liburan para petinggi kekaisaran Romawi.

Jika Anda fans Liverpool, khususnya mantan pelatih Jurgen Klopp, setidaknya pernah mendengar tentang daerah Black Forrest. Di daerah Klopp dibesarkan. Cuaca hangat menemani kami sepanjang perjalanan melewati sejumlah chicane yang tentunya dilahap dengan enteng oleh BMW R1300GS tunggangan saya.

Hotel di Freudenstadt terasa amat tenang dan memang cocok untuk tempat relaksasi. Badan penat terhibur oleh kicauan burung dan alam hijau sejauh mata memandang.

Hari kedua: Rute A81, A13 dan SS28 —> Freudenstadt (Jerman)-Vaduz (Liechenstein)-Davos (Swiss)-Livigno (Italia)

Perbedaan waktu antara Jerman dan Colorado tentu mengganggu ritme pemulihan fisik. Namun saya memaksakan bangun tepat jam 6 pagi demi target untuk tiba di Italia sebelum petang. Seusai menyantap sarapan kami langsung mengemas barang bawaan untuk ditaruh di side bags dan pannier si BMW. Rute yang kami pilih adalah daerah pedesaan di Jerman Selatan, di mana alam hijau asri ditaburi banyak turbin angin.

Kurang dari dua jam berkendara kami telah memasuki Swiss di mana rombongan Vespa warna-warni bak menyambut kami. Saya bergegas mencari pompa bensin terdekat. Saat mengambil motor di dealer BMW Motorrad Dreieich, Marvin, rekan Rent-a-Boxer (rental khusus motor-motor BMW), sudah mengingatkan bahwa berbeda dengan di Jerman, autobahn di Swiss tidaklah gratis. Dia mewanti-wanti agar saya langsung membeli stiker di pompa bensin terdekat dan menempelkan sticker seharga 40 Swiss franc tersebut di fork motor. Jika tidak, saya bisa dikenai denda. Jadi, itulah yang saya lakukan.

photo
Biker Indonesia Barry Manembu di Danau Konstanz, Swiss, saat touring Eropa bersama istrinya Ivone. - (dokpri)

Kami lanjut ke Vaduz via Danau Konstanz yang indah. Setelah mengambil gambar dan video di tepi danau, perjalanan dilanjutkan ke Vaduz, ibu kota Liechtenstein—negara terkecil keempat di Eropa. Kami makan siang dan berfoto di depan Vaduz Castle, simbol aristokrasi micro-state yang cuma berpenduduk tak lebih dari 40 ribu orang tersebut.

Sekitar pukul 3 sore kami kembali menyeberang ke Swiss. Saatnya mengisi bensin dan mengunyah makanan ringan. Highlight dari rute hari ini adalah ketika kami menjajal Vereina Tunnel atau Terowongan Vereina. Yang unik, terowongan ini salah satu yang terpanjang di Eropa, yakni 19.1 km, tapi bukan untuk dikendarai.

Semua kendaraan, entah mobil atau motor, masuk ke dalam gerbong-gerbong yang kemudian ditarik oleh kereta api. Jadi, sekitar 16 menit kami hanya duduk di atas motor, mesin dimatikan, sembari menikmati terowongan pekat di dalam gerbong kereta cepat.

Badan mulai penat ketika kami melewati perbatasan Italia. Namun rasa letih langsung sirna tatkala kami melintasi Lago Livigno (Danau Livigno) yang super indah dengan pemandangan gunung es, dan terowongan-terowongan berjendela yang merupakan ciri khas jalan-jalan di Italia. Benvenuto in Italia! Selamat datang di Italia.

 

Suasana saat kendaraan masuk gerbong kereta yang menerobos Vereina Tunnel di Swiss (dok. Barry Manembu)

Hari ketiga...

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement