REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS-- Komisi Eropa pada pekan ini diperkirakan akan mengungkapkan tarif yang akan dikenakan pada kendaraan listrik (EV) China. UE menerapkan tarif itu karena apa yang diterima oleh industri otomotif China disebutnya sebagai subsidi berlebihan.
Langkah UE itu kemungkinan akan memicu protes keras dan kemungkinan pembalasan dari pihak Uni Beijing.
Kurang dari sebulan setelah Washington menaikkan tarif kendaraan listrik China empat kali lipat menjadi 100 persen, Brussels hampir pasti akan menetapkan tarif yang jauh lebih rendah untuk impor dari produsen China seperti BYD, dan Geely ,serta produsen barat seperti Tesla yang mengekspor mobil dari China ke Eropa.
Langkah ini dilakukan ketika produsen mobil Eropa ditantang oleh masuknya kendaraan listrik berbiaya rendah dari pesaingnya di Tiongkok. Namun, hampir tidak ada dukungan terhadap tarif dari industri otomotif di benua tersebut.