Senin 10 Jun 2024 18:28 WIB

Satu Per Satu Target PSSI Tercapai, Erick: Bersyukur dan Jangan Cepat Puas

PSSI bertekad mentransformasi liga.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memukul gong disaksikan Ketum PSSI Erick Thohir (kelima kiri), Ketum KONI Marciano Norman (ketiga kanan), perwakilan FIFA, AFF, dan AFC saat membuka Kongres Biasa PSSI 2024 di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (10/6/2024). Kongres tersebut beragendakan laporan program kegiatan PSSI 2023, penetapan program 2024 serta penyampaian laporan pembangunan pemusatan latihan di Ibu Kota Negara (IKN).
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memukul gong disaksikan Ketum PSSI Erick Thohir (kelima kiri), Ketum KONI Marciano Norman (ketiga kanan), perwakilan FIFA, AFF, dan AFC saat membuka Kongres Biasa PSSI 2024 di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (10/6/2024). Kongres tersebut beragendakan laporan program kegiatan PSSI 2023, penetapan program 2024 serta penyampaian laporan pembangunan pemusatan latihan di Ibu Kota Negara (IKN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu per satu target PSSI sudah mulai terwujud. Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersyukur atas pencapaian tersebut dan meminta pengurus jangan cepat puas. Hal tersebut disampaikan dalam Kongres PSSI yang berlangsung di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (10/6/2024).

"Satu demi satu dari target kita sudah mulai terwujud, kita wajib bersyukur, kerja yang tidak mudah. Jangan cepat puas, cetak 1-2 gol belum menentukan kemenangan, kadang bikin euforia justru kita kebobolan di akhir permainan. Jangan pemain yang dituntut cetak gol, kita juga dituntut cetak gol atas program-program kita," ujarnya.

Baca Juga

Erick menyebut sejumlah capaian selama kurang lebih satu tahun memimpin PSSI. Pertama, Indonesia berhasil juara SEA Games setelah 32 tahun. Ia menyebut ini pencapaian luar biasa, tapi mengingatkan jangan menjadi euforia.

Sebaliknya, prestasi ini harus menjadi dorongan bagi PSSI untuk membuat terobosan. Setelah itu timnas senior pertama kali lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, timnas U-23 tembus semifinal, bahkan hampir melangkah Olimpiade 2024.

"Sekarang kita tengah berjibaku. Bisakah kita lolos ke fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan nantinya lolos ke Piala Dunia 2026. Ini tidak mudah, diperlukan perjuangan bersama," kata dia.

Erick menambahkan, timnas Indonesia kini tak lagi jadi anak bawang yang dipandang sebelah mata. Ia berterima kasih kepada Argentina mau bertanding dengan Indonesia. Indonesia bisa mengalahkan Australia dan Korea Selatan di kejuaraan resmi. Ia menekankan sekali lagi untuk jangan berpuas diri.

"Dunia membuka mata untuk Indonesia. FIFA memberikan kepercayaan tuan rumah Piala Dunia U-17, FIFA juga buka kantor di Indonesia. Banyak event FIFA dan AFC di sini. Tidak lupa juga FIFA dan AFC, membantu training center yang menjadi mimpi kita bersama untuk timnas putra dan putri di IKN," ujarnya.

Prestasi timnas putra, kelompok usia putra, dan timnas putri ditegaskannya bukan datang dari langit. PSSI menggarap dengan serius untuk terus meningkatkan kualitas timnas kita.

PSSI juga bertekad mentransformasi liga, termasuk mendorong daerah atau Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI menggelar kompetisi Liga 3 dan Liga 4. Salah satunya dengan meningkatkan bantuan untuk Asprov dari sebelumnya Rp 300 juta per tahun menjadi Rp 500 juta.

"Ini harus didukung dengan perbaikan manajemen keuangan akuntabilitas dan transparansi," ungkapnya.

Ia menegaskan, harus ada terobosan untuk Liga 1 dan Liga 2 agar naik dari posisi 28 Asia dan peringkat 6 Asia Tenggara saat ini. Salah satunya dengan penjadwalan liga untuk tiga musim ke depan yang harus sudah tersusun.

"Ini semua bisa didukung stakeholder, karena PSSI punya niat baik, sama-sama ingin transformasi. Klub juga harus baik, suporter harus pulang ke rumah dengan selamat," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement