Kamis 13 Jun 2024 05:35 WIB

Di balik Loyalitas Sahabat Nabi Muhammad, Ada Pesan Ini

Nabi Muhammad mampu membuat para sahabat loyal kepadanya.

Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Ketika berjuang untuk menyebarkan agama Islam, Rasulullah SAW memiliki para pengikut yang disebut sebagai sahabat Nabi. Bahkan, para sahabat ini dikenal memiliki kesetiaan yang tinggi kepada Nabi Muhammad. Sehingga, menjadi salah satu pendukungnya untuk mempertahankan dan menyebarkan ajaran Islam.

Prof DR Hamka (Buya Hamka), menuliskan dalam bukunya yang berjudul Sejarah Umat Islam, bahwa Nabi Muhammad memiliki kesanggupan menyelami jiwa sahabatnya. Karena itulah, para sahabat menjadi sangat setia kepada Nabi Muhammad.

Baca Juga

Bahkan, semua sahabatnya bersedia mati karena mempertahankannya dan semuanya diberi kebesaran dan dinaikkan jiwanya ke atas. Sehingga, para sahabat merasa diberikan penghargaan menjadi manusia yang besar.

"Penghargaan mereka diberinya menurut tingkatannya masing-masing," tulis Buya Hamka.

Misalnya, tentang Abu Bakar Nabi Muhammad berkata, "Perempuan yang paling kusayangi adalah Aisyah dan laki-laki yang kucintai adalah ayahnya (Abu Bakar)."

Tentang Umar bin Khattab dia berkata, "Kalau ada Nabi sesudahku, tentulah Umar Nabi itu."

Tentang Ustman Nabi berkata, "Kalau ada anak perempuan yang lain lagi, hai Ustman, tentu engkau juga yang akan kuambil menantu."

Tentang Ali bin Abi Thalib, Nabi berkata, "Saya kota ilmu, Ali adalah pintunya."

Tentang Az-Zubair, Nabi berkata, "Tiap Nabi memiliki hawary (pengikut setia), hawary-ku adalah Az-Zubair."

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement