Kamis 13 Jun 2024 07:59 WIB

'Ditahan' Petugas Saudi, Anggota DPR Arteria Dahlan dan Ashabul Kahfi Ditanyakan Hal ini

Cerita Dua Anggota DPR Ditahan dan Diinterogasi Imbas Makkah Dijaga Ketat 

Anggota DPR Arteria Dahlan.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Anggota DPR Arteria Dahlan.

Laporan Muhyiddin dari Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan haji tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini penjagaan untuk masuk Makkah diperketat. Bahkan tak sampai di situ, aparat Kerajaan Saudi diterjunkan ke sejumlah titik keramaian untuk memeriksa dokumen haji secara acak.

Baca Juga

Salah satu titik pemeriksaan adalah Miqat Tan’im yang berjarak beberapa kilometer atau sekitar 30 menit waktu tempuh dari Masjidil Haram. Tempat tersebut memang ramai dikunjungi jamaah haji dari berbagai kawasan. Di sana mereka melaksanakan miqat. Bahkan dalam sehari, beberapa jamaah dapat melaksanakan miqat dan lanjut umroh berkali-kali karena saking tinggi semangat mereka melaksanakan ibadah yang hanya bisa dilakukan di Masjidil Haram tersebut.

Dari sekian banyak jamaah yang melaksanakan miqat tersebut, ada dua orang anggota DPR RI, yaitu Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP, dan Ashabul Kahfi dari Fraksi Partai Amanat Nasional. Mereka didampingi mutawif yang membimbing dan mengantarkan mereka untuk melaksanakan umroh.

Ketika tiba di Masjid Aisyah tersebut, aparat Kerajaan Saudi menanyakan dokumen keduanya. Sudah dijelaskan bahwa Arteria dan Ashabul Kahfi adalah anggota parlemen Indonesia, tapi Askar tak langsung mempercayai mereka.

Bahkan mereka diarahkan petugas untuk masuk ke dalam kantor untuk diinterogasi. Di sana keduanya diverifikasi lebih lanjut. Mutawif terus menjelaskan identitas dan kehadiran mereka sebagai tim pengawas haji. 

Kemudian petugas Saudi tersebut terus memeriksa dokumen. Hingga akhirnya percaya dan benar bahwa keduanya adalah anggota parlemen Indonesia. “Tapi itu mutawif saya pun masih di sana,” kata Arteria di Makkah.

Dia sampaikan pengalaman itu dalam rapat penyelenggaraan haji bersama tim Kementerian Agama yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement