REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spanyol dan Kroasia akan memulai perjalanan mereka di Euro 2024 pada Sabtu (15/6/2024). Ini merupakan pertandingan ulang final UEFA Nations League tahun lalu yang menegangkan untuk mengawali Grup B yang juga diisi Italia dan Albania.
Dengan kekalahan 4-5 lewat adu penalti, Kroasia bersiap kembali menantang La Roja. Tak sekadar membalaskan dendam, melainkan juga untuk membuat langkah awal yang kuat menapaki turnamen bergengsi di Benua Biru, Euro 2024.
Yang menjadi pertanyaan, masih kompetitif kah generasi emas Kroasia yang terus termakan usia? Kroasia memasuki Euro 2024 masih mengandalkan trio lini tengah Luka Modric (39), Marcelo Brozovic (31) dan Mateo Kovacic (30). Sejauh ini, tim berjuluk Vatreni itu masih menunjukkan rasa lapar saat menaklukkan Portugal 2-1 akhir pekan lalu dalam laga persahabatan menjelang Euro 2024.
Ini akan menjadi Euro keempat berturut-turut kedua tim berhadapan, dengan gol telat Jesus Navas di babak penyisihan grup tahun 2012 memberi Spanyol kemenangan 1-0 dan satu tempat di perempat final. Selain itu, Spanyol juga menang 5-3 setelah perpanjangan waktu pada babak 16 besar Euro 2020. Namun Kroasia pernah mengalahkan Spanyol 2-1 pada babak penyisihan grup Euro 2016.
“Kami menghadapi mereka berkali-kali dan kami tahu gaya sepak bola seperti apa yang dimainkan Spanyol, mereka suka penguasaan bola dan membuat lawan tertidur,” kata striker Kroasia Ante Budimir pada konferensi pers, Rabu (12/6/2024).
"Mereka bisa sangat cepat dan vertikal kapan saja. Sebagai sebuah tim, mereka enak ditonton dan mudah dinikmati. (Gelandang) Rodri sangat penting bagi mereka. Mereka punya banyak pemain muda yang bisa membuat perbedaan, tim yang sangat berbakat dan berbahaya," ktanya.
Sejak mengambil alih pekerjaan pelatih Spanyol dari Luis Enrique setelah kegagalan di Piala Dunia 2022, Luis de la Fuente telah berhasil memadukan bakat-bakat muda dan sedang naik daun negaranya dengan pemain-pemain berpengalaman.
Bek veteran Dani Carvajal dan Nacho, dengan Rodri di tengah dan kapten Alvaro Morata di depan, memberikan fondasi dan keseimbangan untuk memungkinkan pemain muda Spanyol Lamine Yamal, Nico Williams dan Pedri menciptakan keajaiban mereka.
Apakah itu cukup untuk menjaga kemenangan mereka tetap hidup melawan Kroasia yang tangguh?
“Kami datang ke Jerman bukan untuk berlibur, dalam perjalanan tur, kami di sini untuk menang dan kami akan melakukan yang terbaik untuk melakukan itu,” kata pemain sayap berusia 16 tahun Yamal kepada wartawan, Rabu (12/6/2024).
Wonderkid Barcelona itu mengatakan, pertandingan melawan Kroasia mungkin yang paling penting dalam kariernya. Ia memuji Kroasia sebagai tim yang sangat kuat dan sangat sulit dikalahkan.
"Mereka punya banyak pengalaman dan jelas bagi kami bahwa ini akan menjadi salah satu pertandingan tersulit yang akan kami hadapi," tegasnya.