REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pejuang Palestina mengumumkan operasi penghancuran satu unit kendaraan pengangkut personel (APC) Namer, yang diklaim Israel sebagai kendaraan tercanggih dan terkuat di dunia. Pasukan Penjajahan Israel (IDF) mengakui delapan tentara mereka tewas akibat serangan pada Sabtu pagi itu.
Jalannya serangan itu dilaporkan secara berbeda antara pejuang Palestina dan markas IDF. Kendati demikian, hasilnya sama.
Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas melansir, pada pagi hari di Hari Arafat, mereka melakukan penyergapan yang rumit terhadap kendaraan Israel yang menembus kawasan lingkungan Saudi di Tal al-Sultan, sebelah barat kota Rafah. Kabin buldoser militer D9, menurut kelompok Perlawanan, menjadi sasaran peluru al-Yassin 105, menyebabkannya terbakar dan mengakibatkan korban jiwa di antara awaknya.
Segera setelah kedatangan pasukan penyelamat, sebuah APC Namer menjadi sasaran peluru al-Yassin 105, yang menyebabkan kehancurannya dan terbunuhnya seluruh awaknya. Namun, menurut laporan media Israel, delapan tentara Israel tewas terbakar dalam serangan yang menargetkan APC tipe Namer di Rafah.
Perlu dicatat bahwa Namer APC adalah salah satu kendaraan lapis baja paling canggih dan jika dibandingkan dengan kendaraan kelas yang sama secara internasional. APC ini didasarkan pada sasis tank tempur utama Merkava 4, menggantikan kendaraan M113 Amerika yang jauh lebih ringkih.
Seorang pakar militer dan politik, Ahmad Abdul-Rahman, mengatakan kepada Almayadeen bahwa serangan kemarin membayangi “operasi penjajah di Rafah dan seluruh Jalur Gaza.” Abdul-Rahman menjelaskan bahwa militer Israel sekarang akan mempertimbangkan secara ekstensif setiap upaya militer di lingkungan strategis al-Sultan.
Koresponden Almayadeen di Jalur Gaza melaporkan bahwa konfrontasi intens telah berlangsung sejak Jumat malam di wilayah tersebut. Brigade al-Qassam sejauh ini mengumumkan dua operasi, termasuk serangan roket ke situs militer Kissufim. Brigade juga menembakkan granat berpeluncur roket (RPG) tandem al-Yassin yang diproduksi secara lokal ke buldoser D9 kelas militer Israel di al-Sultan.
The Times of Israel melansir, kejadian kemarin menandai insiden paling mematikan bagi IDF di Gaza sejak Januari. Dari delapan yang tewas, hanya satu yang disebutkan namanya pada Sabtu sore, yakni Wassem Mahmoud (23) seorang wakil komandan kompi di Batalyon 601 Korps Teknik Tempur.
Menurut penyelidikan awal IDF, semua pasukan tewas di dalam kendaraan rekayasa tempur lapis baja (CEV) Namer. Para prajurit tersebut sedang melakukan konvoi sekitar pukul 05.00 pagi pada Sabtu setelah semalam melakukan operasi di wilayah barat laut lingkungan Tel Sultan di Rafah. Konvoi tersebut menuju ke gedung-gedung yang direbut tentara untuk beristirahat setelah operasi semalam.
Namer yang diledakkan adalah kendaraan kelima atau keenam dalam konvoi tersebut, dan pada suatu saat, terkena ledakan besar. Menurut IDF, belum jelas apakah kendaraan tersebut terkena bom yang ditanam sebelumnya atau apakah pejuang telah mendekati kendaraan tersebut dengan membawa alat peledak dan langsung meletakkannya di CEV. IDF agaknya enggan mengakui bahwa kendaraan canggih mereka itu bisa dihancurkan oleh persenjatan perlawanan.
Penyelidikan... baca halaman selanjutnya