REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung melaporkan Kabupaten Cianjur diguncang gempa bumi hingga tujuh kali kurun waktu dua hari berturut-turut. Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur ada yang dirasakan dan ada yang tidak.
Catatan BMKG, gempa bumi terjadi pada Senin (17/6/2024) kemarin sekitar pukul 00.43 WIB dengan magnitudo 2.1, dilanjutkan pukul 15.10 WIB dengan magnitudo 1,9. Namun, gempa bumi tersebut tidak dirasakan.
Selanjutnya, pada pukul 18.21 WIB dengan magnitudo 3,4 dan dirasakan oleh masyarakat. Gempa bumi susulan terjadi Selasa (18/6/2024) pukul 02.26 WIB dengan magnitudo 1,5 dilanjutkan pukul 10.43 WIB dengan magnitudo 2,1 dan dirasakan masyarakat.
Gempa bumi pun terjadi pukul 12.47 WIB dengan magnitudo 2,4. Tidak lama berselang gempa bumi terjadi pukul 18.02 WIB dengan magnitudo 2,5 dan dirasakan masyarakat.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi, Selasa (18/6/2024).
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu memantau informasi resmi melalui laman BMKG.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Cianjur memastikan korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi Cianjur menjadi 602 jiwa. Jumlah itu naik signifikan dari laporan pemerintah selam ini yang hanya 335 korban meninggal.
Penambahan angka kematian itu dipastikan setelah Pemkab Cianjur melakukan pendataan langsung kepada warga mulai dari RT, RW, desa/kelurahan hingga kecamatan. Jumlah itu juga telah dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dirilis dalam akun media sosial Pemkab Cianjur pada Kamis (15/12/2022).
Selain korban dipastikan meninggal, sebanyak 8 orang juga masih dinyatakan hilang. "Data ini telah dikoordinasikan dengan BNPB dan sudah clear tidak dipermasalahkan,'' ujar Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada wartawan, Jumat (16/12/2022).