REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan langkah antisipatif untuk menghadapi musim kemarau panjang yang diproyeksikan berdampak signifikan pada sektor pertanian nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, langkah antisipatif telah dipersiapkan sejak Oktober 2023. Beberapa di antaranya, peningkatan infrastruktur pompa hingga rehabilitasi jaringan irigasi tersier.
"Beberapa inisiatif yang disiapkan Kementan antara lain peningkatan infrastruktur pompa untuk pengairan lahan sawah tadah hujan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, optimalisasi penggunaan lahan rawa, serta peningkatan kapasitas dan manajemen waduk bendungan," ujar Amran di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan musim kemarau 2024 akan berlangsung panjang, mulai Juni hingga September, dengan puncaknya pada Agustus.
Oleh karena itu, Amran meyakini perlu segera melakukan antisipasi terhadap kinerja produksi pangan dalam negeri, termasuk El Nino 2023 yang dampaknya masih berlanjut ke 2024.