Senin 24 Jun 2024 09:09 WIB

Marak Penipuan, BI Imbau Masyarakat Cek-ricek sebelum Transaksi QRIS

Merchant harus pastikan barcode QRIS berada dalam pengawasan.

Red: Friska Yolandha
Warga melakukan transaksi menggunakan QRIS di sebuah kafe di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023). BI Imbau Masyarakat berhati-hati saat bertransaksi dengan QRIS.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga melakukan transaksi menggunakan QRIS di sebuah kafe di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023). BI Imbau Masyarakat berhati-hati saat bertransaksi dengan QRIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan keamanan transaksi menggunakan QRIS merupakan tanggung jawab bersama. Karenanya, masyarakat diminta berhati-hati dalam setiap transaksi dengan mengecek kembali tujuan transfer dana.

"Keamanan QRIS itu tanggung jawab bersama. Jadi kalau kita lihat QRIS itu kita buat sudah ada standar nasional. QRIS itu sudah kita lengkapi dengan fitur keamanan yang mengacu pada international best practices," kata Filianingsih dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Juni 2024 di Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga

Ia menuturkan BI, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan juga pelaku industri, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), sudah melakukan sosialisasi dan edukasi terkait dengan keamanan transaksi QRIS kepada para merchant.

"Kenapa ini tanggung jawab bersama, artinya dari sisi pedagangnya, dari merchant-nya itu harus memastikan bahwa QRIS itu dalam pengawasannya, barcode-nya itu ada dalam pengawasannya," ujarnya.