Senin 24 Jun 2024 15:58 WIB

Doa Buronan Terpidana Mati yang Selamat dari Kejaran Khalifah

Lelaki yang dijatuhi hukuman mati itu melanglang buana di pegunungan dan padang pasir

Red: A.Syalaby Ichsan
Terpidana Mati (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Terpidana Mati (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan, dikisahkan, ada seorang laki-laki yang telah melakukan suatu tindak kejahatan. Khalifah Abdul Malik menghalalkan darahnya dan darah orang yang melindunginya serta memerintahkan untuk menangkapnya. Karena itu, menghindarlah orang-orang darinya.

Sejak saat itu, laki-laki yang dijatuhi hukuman mati itu melanglang buana di pegunungan dan di padang-padang pasir. Karena takut tertangkap, laki-laki itu tidak pernah menyebutkan namanya. Terkadang dia menginap di rumah orang sehari sampai dua hari. Apabila telah dikenal, dia diusir dan tidak diperbolehkan menetap.

Baca Juga

Majdi Fathi As-Sayyid dalam 101 Kisah Orang-Orang Yang Dikabulkan Doanya menjelaskan, laki-laki itu bercerita, "Pada suatu hari aku melanglang buana di tengah-tengah lembah. Tiba-tiba aku melihat seorang tua yang sudah putih rambut dan jenggotnya, mengenakan pakaian putih dan sedang berdiri melakukan sholat. Lalu aku berdiri ke sampingnya."

Begitu selesai salam, orang tua berpakaian putih itu berpaling ke arah laki-laki yang sedang menghindari hukuman mati itu. Orang tua itu berkata, "Siapa kamu?"