Senin 11 Aug 2025 08:30 WIB

Selain Kiai Cholil, Ada Ulama Lain yang Alami Pemblokiran Rekening Yayasan oleh PPATK

PPATK diimbau untuk lebih berhati-hati soal kebijakan pemblokiran rekening.

Rep: Hafil / Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis di Kantor MUI Pusat, Kamis (15/8/2024).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis di Kantor MUI Pusat, Kamis (15/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejumlah ulama yang mengelola rekening yayasan untuk kegiatan dakwah dan pembangunan masjid sempat mengalami pemblokiran oleh PPATK. Mereka pun memberikan saran terhadap PPATK untuk lebih bijak dalam membuat suatu keputusan.

Salah satunya adalah Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis.

Baca Juga

"Bukan rekening pribadi tapi salah satu rekening atas nama yayasan saya yang ketepatan mulai awal tahun tidak dipakai. Transaksi hanya untuk menyimpan saja," tulis KH Cholil Nafis di akun instagramnya, @cholilnafis, Ahad (10/8/2025).

Kiai Cholil menceritakan, Selasa pekan lalu ketika yayasan mau transfer kebutuhan, ternyata harus konfirmasi dulu. Ini karena sudah diblokir termasuk rekening dormant.

Sementara, dikutip dari MUIDigital, Sabtu (9/8/2025) dengan judul artikel: Terdampak Pemblokiran Rekening Dormant PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tidak Bijak

Kiai Cholil menyebut rekening yayasan yang diblokir itu memiliki saldo sekitar Rp 300 juta.

"Sedikit sih gak banyak, paling Rp 200-300 juta untuk jaga-jaga yayasan. Tapi setelah saya coba kemarin mau mentransfer, ternyata sudah terblokir. Nah ini kebijakan yang tidak bijak," katanya.

Kiai Cholil meminta agar pemerintah sebelum membuat kebijakan, dipikirkan dan diuji coba terlebih dahulu, baru diberlakukan secara nasional. 

Kiai Cholil khawatir, dampak dari kebijakan tersebut membuat masyarakat menjadi tidak percaya terhadap perbankan. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement