REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelanggan perempuan yang sedang memesan makanan di restoran Iron Fist, Jakarta Selatan, mengaku mendapat pelecehan seksual. Curhatan itu disampaikan temannya di platform X hingga viral di media sosial.
Pelecehan itu tertulis dalam setruk pembayaran yang ditandai (remark) dengan tulisan tobrut. Istilah itu merujuk seorang perempuan dengan payudara superbesar. Adapun remark dalam tagihan kerap digunakan untuk menandakan identitas konsumen.
"Saya tidak mengerti maksud dan tujuan salah satu waiter menuliskan remarks tersebut apa, tetapi hal seperti itu seharusnya tidak terjadi dalam kondisi apa pun. Apalagi tempat makan ini sudah cukup dikenal banyak orang," kata pemilik akun X @radennisya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Ahad (30/6/2024).
Akun tersebut komplain, mengapa karyawan sampai berbuat seperti itu. "Ini terjadi pada temanku yang tadi malam ke Iron Fist. Full kronologi ada di IG temen aku juga. We are going to keep the victim private," ucap sang warganet.
Tindakan salah satu karyawan restoran tersebut mengundang kecaman warganet. Mereka pun akhirnya menyerbu akun Instagram @ironfist.jkt. Rata-rata warganet mempertanyakan, mengapa karyawan sampai menggunakan kata tobrut dalam setruk pembayaran, yang bernuansa melecehkan. "Dari sekian banyak kata yang bisa dipakai untuk menandakan ciri, kenapa mesti tobrut? Disgusting," kata warganet.
Karena banjir kecaman, manajemen Iron Fist pun mengunggah sebuah pernyataan. "Kami prihatin atas insiden yang melibatkan salah satu staf kami. Di mana seseorang mengalami perlakuan tidak pantas," demikian keterangan manajemen restoran.
Iron Fist pun memilih meminta maaf atas tindakan tidak pantas yang dilakukan karyawannya. Mereka berjanji untuk memperkuat program pelatihan bagi staf agar tidak mengulangi kejadian serupa pada masa akan datang. Selain itu, Iron Fist berkomitmen menjaga lingkungan yang lebih aman dan hormat bagi pengunjung.
Iron Fist pun memastikan sudah memecat karyawan yang menulis tobrut di setruk pembayaran. "Kami mengambil tindakan tegas untuk menangani insiden ini. Pegawai yang terlibat sudah kami kenakan tindakan disipliner terberat berupa pemutusan hubungan kerja (PHK)," kata manajemen Iron First.
Permintaan maaf Iron Fist ternyata tidak membuat warganet puas. Ribuan pemilik akun masih membanjiri kolom komentar akun Instagram @ironfist.jkt, lantaran mereka dianggap tidak mengakui adanya pelecehan seksual, dengan memilih kalimat "tidak pantas". "Perlakuan tidak pantas? Say what it is: pelecehan seksual verbal," kata salah satu akun berkomentar.