REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam berbagai ceramahnya, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau kerap disapa Gus Baha, kerap menasihati umat Islam untuk bersyukur masih diberi kesempatan untuk bersujud di dunia.
“Kalau sudah meninggal, baru tahu ternyata haq betul itu sujud kepada Allah, memuji dan bersyukur atas nikmat Allah, Allah Mahabesar. Setelah di akhirat kamu hanya tahu satu kalimat yang haq, yaitu kenangan terbaik kamu di dunia adalah sujud sehingga kamu bakal heran ketika masa hidupmu tidak pernah sujud,” kata Gus Baha dalam video yang diunggah Santri Gayeng berjudul Akhirat Paling Utama, dikutip dari dokumentasi Republika.co.id, Jumat (5/7/2024).
Ada penjelasan soal orang-orang yang tidak menjalani perintah-Nya selama hidup dunia. Allah berfirman dalam surat Qaf ayat 22-23:
لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ وَقَالَ قَرِيْنُهٗ هٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيْدٌۗ
“Sungguh, kamu dahulu benar-benar lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan penutup matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam. (Malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku.”
“Artinya, gara-gara melihat gemerlap dunia bisa menjadi tidak tahu pentingnya Allah dan akhirat,” ujarnya.
Gus Baha menyebut Allah sebenarnya sudah berpesan kepada umat-Nya untuk tidak tertipu dalam berdaya dalam kehidupan di dunia. Allah berfirman dalam surat Fatir ayat 5:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ
“Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.”
“Sholat lima kali sehari nikmatin karena sekali kamu terbiasa mementingkan dunia maka kamu akan lupa bahwa akhirat lebih penting. Itu adalah permulaan kamu akan tergelincir dari jalan yang benar,” tambahnya.
Sementara itu, Ternyata seorang Muslim yang banyak bersujud memiliki keutamaan yang besar di hari kiamat kelak. Ini diketahui berdasarkan riwayat hadits yang menjelaskan tentang hal tersebut. Adapun haditsnya sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ الْمَازِنِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم-: " مَا مِنْ أُمَّتِي مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَأَنَا أَعْرِفُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ "، فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: وَكَيْفَ تَعْرِفُهُمْ يَا رَسُولَ اللهِ فِي كَثْرَةِ الْخخَلَائِقِ؟، قَالَ: " أَرَأَيْتَ لَوْ دَخَلْتَ صُبْرَةً فِيهَا خَيْلٌ دُهْمٌ بُهْمٌ، وَفِيهَا فَرَسٌ أَغَررُّ مُحَجَّلٌ، أَمَا كُنْتَ تَعْرِفُهُ مِنْهَا؟ "، قَاالَ: بَلَى، قَالَ: " فَإِنَّ أُمَّتِي يَوْمَئِذٍ غُرٌّ مِنْ السُّجُودِ، مُحَجَّلُونَ مِنْ الْوُضُوءِ
"
Diriwayatkan dari Abdillah bin Busr RA, Rasullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang pun dari umatku, kecuali aku mengenalnya nanti pada hari Kiamat". Para sahabat bertanya, "Bagaimana engkau mengenal mereka wahai Rasulullah, mereka berada di antara banyak makhluk?"
Beliau menjawab..