REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Imam Hanafi adalah salah seorang ulama besar yang diakui kefakihannya di dunia Islam. Mazhab Hanafi tersebar luas di Asia Selatan, Turki, Asia Timur, dan sejumlah negara lainnya.
Mazhab Hanafi pun diakui sebagai salah satu rujukan umat Islam di seluruh dunia. Dengan ketokohannya itu, tak membuatnya lupa untuk berbakti kepada ibunya.
Dikisahkan dalam buku Ibumu Surgamu karya Ustadz Thoriq Aziz Jayana yang diterbitkan oleh DivaPrezz, Imam Hanafi rajin menyisir rambut ibunya dan mencarikannya kutu di kepalanya.
Pada suatu kesempatan, ibunya pernah meminta fatwa kepada Abu Hanifah. Namun, jawaban yang disampaikan Imam tak memuaskan hati ibunya.
Sehingga si ibu pun meminta untuk diantarkan kepada ulama lainnya yang bernama Zur'ah bin al Qash. Maka, diantarkanlah sang ibu oleh anaknya ini yang telah menjadi tokoh fikih terbesar saat itu.
Kemudian Zur'ah bin Al Qash berkata, "Wahai Ibu, bagaiaman saya bisa berfatwa jika di hadapan saya ada orang yang lebih alim dari saya?
Maka, Imam Hanafi pun mempersilakan agar Zur'ah tak perlu sungkan padanya. Dan itulah salah satu bentuk memuliakan ibu yang dicontohkan oleh Imam Abu Hanifah.
Ia tak malu sedikit pun untuk menyisir rambut sekaligus mencari kutu di rambut ibunya. Ia pun tak merasa dipermalukan dan tak merasa direndahkan atas baktinya itu.