Senin 08 Jul 2024 21:44 WIB

Ibu Hamil Bayi Kembar Disarankan Lebih Sering ke Dokter Dibandingkan yang Hamil Tunggal

Dokter memberikan beberapa kiat agar kehamilan ibu bayi kembar tetap sehat.

Bayi kembar (ilustrasi). Ibu hamil bayi kembar disarankan lebih sering bertemu dokter dibandingkan ibu hamil tungal.
Foto: Foto : MgRol_93
Bayi kembar (ilustrasi). Ibu hamil bayi kembar disarankan lebih sering bertemu dokter dibandingkan ibu hamil tungal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa kiat menjaga kesehatan para ibu yang mengandung anak kembar selama masa kehamilan. Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo dr Med Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm mengatakan, kalau memang ibu mempunyai bayi kembar, hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah mengunjungi dokter.

"Harus lebih sering ketemu dokter, tidak seperti kehamilan tunggal yang kontrolnya bisa dua pekan sekali, ini bahkan bisa sepekan sekali kontrol,” kata Damar Prasmusinto dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Baca Juga

Damar mengatakan, kehamilan bayi kembar sebetulnya bukan kehamilan yang tergolong normal. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh dari genetika yang diturunkan oleh keluarga.

Biasanya satu sel telur akan membelah diri menjadi dua sehingga presentase kelahiran bayi kembar menjadi lebih besar. Pada umumnya, satu sel telur yang terbelah akan melahirkan anak yang serupa, misalnya sepasang laki-laki atau sepasang perempuan. Namun dalam beberapa kasus, ada pula anak kembar yang lahir dari dua sel telur berbeda, sehingga akan lahir bayi laki-laki dan perempuan.

Sementara faktor lain yang menurut dia dapat memengaruhi kehamilan bayi kembar adalah ikut sertanya ibu dalam program bayi tabung atau mengonsumsi obat penyubur selama mengikuti program kehamilan. Damar melanjutkan pada kehamilan bayi kembar, ibu perlu lebih hati-hati dan waspada karena memerlukan tenaga yang lebih besar dalam mengawal kesehatan ketiga belah pihak. Ia pun memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan oleh para ibu:

1. Periksa kehamilan sesuai arahan dokter

Menurut Damar, kehamilan bayi kembar memiliki sejumlah risiko baik bagi ibu maupun kedua janin yang dikandung seperti ibu mengalami preeklamsia akibat tekanan darah yang tinggi, mengalami rasa mual yang berlebihan, bayi berpotensi lahir prematur, mengalami celebral palsy hingga gangguan pertumbuhan lainnya. Maka dari itu, konsultasi kehamilan bagi ibu yang mengandung bayi kembar dapat lebih sering dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

Selama konsultasi, dokter akan melihat tumbuh kembang janin dan memeriksa adanya kelainan yang perlu ditindak lanjuti melalui USG atau tindakan lainnya. Selama konsultasi dokter juga akan menyarankan metode persalinan yang tepat apakah itu cesar atau normal, dengan melihat posisi para bayi ketika mau lahir dan persentase keberhasilanya.

2. Banyak mengonsumsi makanan bergizi

Dikarenakan ibu mengandung dua bayi, alhasil jumlah porsi makan dan asupan gizi ibu perlu ditingkatkan. Hal ini bertujuan agar ibu dan bayinya tidak berebut zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Makanan yang dikonsumsi harus bergizi misalnya buah dan sayur, ikan atau daging sebagai sumber protein hewani, nasi, ubi atau kentang untuk memenuhi karbohidrat dan banyak meminum air putih.

3. Hindari aktivitas yang menimbulkan rasa lelah

Dengan membawa berat berlebih pada bagian perut lebih dari biasanya, hal ini tentu akan membuat ibu lebih cepat lelah ketika sedang bekerja atau berkegiatan lainnya. Damar menganjurkan agar ibu hamil lebih banyak istirahat agar tidak mengalami kontraksi atau melahirkan bayi prematur. Terutama bagi masa kehamilan yang sudah memasuki usia 28 hingga 32 minggu. Batasi juga kegiatan di rumah seperti mencuci baju dan memasak agar ibu tidak mudah lelah.

4. Berolahraga ringan

Walaupun gerakannya dibatasi, ibu hamil yang hamil bayi kembar tetap disarankan untuk berolahraga dalam intensitas yang ringan. Jenis olahraga yang dapat dilakukan adalah jalan kaki, berenang dan memakai sepeda statis di dalam rumah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement