Selasa 09 Jul 2024 10:06 WIB

Liga Arab Kompak Boikot Perusahaan Pro-Israel

Boikot Liga Arab terhadap perusahaan terafiliasi Israel dimulai sejak 3 Juli 2024.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Liga Arab bersepakat memboikot perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. (ilustrasi)
Foto: Dok. Freepik
Liga Arab bersepakat memboikot perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Arab bersepakat memboikot perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. Hal itu tertuang dalam pernyataan yang dikeluarkan pada akhir konferensi ke-96 di Kairo, Mesir.

Delegasi Arab menegaskan anggotanya tidak akan berinvestasi di permukiman Yahudi dan menuntut para pengusaha menarik investasi dan menghentikan kerja sama dari permukiman tersebut.

Baca Juga

"Para peserta menyampaikan apresiasinya atas upaya gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) dan mengakui dampak dan pencapaiannya yang luas dalam menghadapi pendudukan, kolonialisme, dan apartheid Israel, serta mendukung perjuangan rakyat Palestina," bunyi laporan yang dikutip dari Middle East Monitor pada Selasa (9/7/2024).

Konferensi yang dipimpin Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina Saeed Abu Ali, menekankan pentingnya memperkuat kerja lembaga-lembaga boikot Arab. Boikot Liga Arab terhadap perusahaan terafiliasi Israel dimulai sejak 3 Juli 2024.

"Hal ini juga menekankan pentingnya bekerja untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi antara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam mengembangkan mekanisme boikot Islam dan mengintegrasikannya dengan boikot Arab dan internasional,"

Abu menyampaikan konferensi tersebut juga mendesak Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mematuhi pembaruan tahunan daftar hitam perusahaan global dan Israel yang beroperasi di pemukiman ilegal Israel di wilayah Arab yang diduduki (Tepi Barat dan Golan), sejalan dengan resolusi Dewan 31/36 tahun 2016. Abu mengatakan konferensi tersebut mengutuk segala undang-undang atau keputusan yang mengkriminalisasi dan menargetkan gerakan BDS, mencegah divestasi, dan tindakan boikot terhadap Israel, termasuk undang-undang tentang aktivitas ekonomi untuk badan publik yang dikeluarkan oleh House of Commons Inggris dan keputusan serupa di Jerman dan beberapa negara bagian AS.

"Selain itu, konferensi tersebut meminta FIFA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang Israel berpartisipasi dalam acara olahraga mengingat tindakan penghancuran dan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza," kata Abu.

Kunjungan Turis ke Israel Anjlok 76 Persen... (baca di halaman selanjutnya)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement