Jumat 26 Sep 2025 21:28 WIB

Bertemu Prabowo, Raja Belanda Sepakat Kembalikan 30 Ribu Benda Bersejarah ke Indonesia

Menurut Seskab Teddy, Menbud Fadli Zon dalam waktu dekat akan ke Museum Leiden.

Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto di Bandara Internasional Schipol, Amsterdam, Belanda, Jumat (26/9/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto di Bandara Internasional Schipol, Amsterdam, Belanda, Jumat (26/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Belanda dan bertolak meninggalkan Amsterdam pada Jumat (26/9/2025). Dari Bandara Internasional Schipol, Amsterdam, pesawat Garuda Indonesia-1 lepas landas meninggalkan Amsterdam menuju Lanud Halim Perdanakusuma.

Di bawah tangga pesawat, Prabowo dilepas oleh Director of the Protocol and Host Country Department of the Ministry of Foreign Affairs of the Kingdom of the Netherlands Gabriella Sancisi dan Aide-de-Camp to His Majesty the King Letkol Tienka Campenhout. Dubes RI untuk Kerajaan Belanda Mayerfas dan Athan RI di Den Haag Kolonel Navy (P) Rikrik Permadi Sobana turut melepas RI 1.

Baca Juga

Suasana keberangkatan semakin khidmat dengan kehadiran pasukan kehormatan. Dua prajurit kehormatan berdiri tegak di ujung tangga pesawat, sementara sembilan prajurit lainnya berjajar rapi di sisi kiri karpet merah, memberikan penghormatan terakhir kepada Prabopwo.

Dengan penuh kehormatan dan prosesi militer yang khidmat, Prabowo meninggalkan Amsterdam setelah melaksanakan agenda-agenda penting yang memperkuat kerja sama Indonesia dan Belanda di berbagai bidang. Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Inf Teddy Indra Wijaya menjelaskan, Presiden Prabowo mendapat kehormatan disambut langsung oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo berdiskusi mengenai berbagai isu penting. Termasuk, sambung dia, penguatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang strategis.

"Kemudian tadi baru saja Bapak Presiden diterima oleh Raja Willem, Raja Belanda dan Ratu Maxima. Raja adalah kepala negara pimpinan tertinggi di Belanda dan ini tentunya sangat baik untuk hubungan kedua negara," ujar Teddy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement