Selasa 09 Jul 2024 19:22 WIB

Menko Airlangga: Bursa tak Perlu Wait and See, Gaspol Saja

Ekonomi Indonesia dengan transisi pemerintahan ke Prabowo akan terus bergerak positif

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat P
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan agar pasar modal tidak perlu khawatir mengenai perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Dia meyakini ekonomi Indonesia dengan transisi pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto bakal terus bergerak positif.

“Kepada pasar (modal) kita tidak perlu khawatir karena proses transisi akan smooth. Dalam penyusunan APBN 2025 sudah dikonsultasikan dengan Pak Prabowo, jadi tidak perlu khawatir dengan target pertumbuhan dan program-program unggulan karena sudah terakomodasi di dalamnya. Jadi, bursa tidak perlu wait and see, gaspol saja,” kata Airlangga.

Baca Juga

Pernyataan itu disampaikan Airlangga dalam acara Pembukaan Perdagangan dan Pencatatan Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) PT Gunanusa Eramandiri Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/7/2024).

Airlangga menjelaskan, perekonomian Indonesia pada kuartal I 2024 tumbuh 5,11 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penilaian sejumlah lembaga rating internasional juga memberikan asesmen positif bahwa ketahanan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga.

Dia melanjutkan, sektor riil juga terus menunjukkan prospek ekonomi yang positif. Angka Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia tetap di level ekspansif selama 34 bulan berturut-turut, serta diikuti dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tetap kuat dan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tetap tumbuh. Hal itu menunjukkan aktivitas industri dan konsumsi Indonesia masih dalam kondisi positif, sehingga Airlangga mengaku bersyukur atas kondisi tersebut.

Dalam momen IPO tersebut, Airlangga mencontohkan ihwal tumbuhnya industri pengolahan. “Kita juga patut bersyukur karena pada triwulan I-2024, industri pengolahan masih tumbuh stabil sebesar 4,13 persen karena masih kuatnya permintaan domestik dan luar negeri,” ujar dia.

Diketahui, subsektor industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 5,87 persen dan membukukan ekspor senilai 9,18 miliar dolar AS. Kontribusi sektor ini pada triwulan I-2024 sebesar 39,91 persen terhadap PDB industri non migas, dan 6,97 persen terhadap PDB nasional.

“Negara mana yang bisa bertumbuh 5,11 persen dan mengalami inflasi rendah? Kita ada di top 5 dari negara-negara G20, bahkan dibandingkan negara-negara OECD kita adalah papan atas. Perdagangan selama beberapa bulan terakhir itu positif, dan kita harus optimis terhadap sektor industri manufaktur dan rantai pasok Indonesia. Industri makanan-minuman juga optimistis dan mempunyai ekspor sangat besar,” jelasnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement