Jumat 12 Jul 2024 07:41 WIB

Evakuasi Terakhir Jamaah Haji Sakit Dipulangkan Lewat Jeddah

Jamaah haji di Makkah diimbau tidak berlebihan dalam menjalankan aktivitas.

Sejumlah jamaah haji menyapa keluarganya dari dalam bus setibanya di Asrama Haji Transit di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/7/2024). Jamaah haji asal Kota Palu yang tergabung dalam kloter 9 melalui embarkasi Balikpapan berjumlah 326 orang mengalami keterlambatan pemulangan hingga 28 jam yang seharusnya tiba di Palu pada Senin (8/7), namun baru tiba pada Selasa (9/7) disebabkan karena keterlambatan pesawat Garuda yang mengangkutnya dari Madinah, Saudi Arabia.
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Sejumlah jamaah haji menyapa keluarganya dari dalam bus setibanya di Asrama Haji Transit di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/7/2024). Jamaah haji asal Kota Palu yang tergabung dalam kloter 9 melalui embarkasi Balikpapan berjumlah 326 orang mengalami keterlambatan pemulangan hingga 28 jam yang seharusnya tiba di Palu pada Senin (8/7), namun baru tiba pada Selasa (9/7) disebabkan karena keterlambatan pesawat Garuda yang mengangkutnya dari Madinah, Saudi Arabia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melakukan evakuasi terakhir pemulangan jamaah haji gelombang pertama melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (11/7/2024), Kepala KKHI Makkah Enny Nuryanti mengatakan jamaah yang dievakuasi pada Rabu (3/7/2024) merupakan jamaah yang memiliki riwayat penyakit pneumonia dari kloter BPN 002 dan dipulangkan melalui kloter BPN 007.

Baca Juga

Adapun kondisi pasien, katanya, stabil ketika dievakuasi. Enny mengatakan pasien dapat duduk dan tidak membutuhkan alat bantu pernapasan.

Dia menambahkan pasien didampingi oleh dokter dan perawat ketika dibawa dengan ambulans menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz. Setibanya di bandara, katanya, pasien diserahkan kepada Tim Kesehatan Bandara untuk dimonitor kondisinya hingga waktu penerbangan, lalu diterbangkan dengan GA 7042 pada pukul 18.20 waktu setempat (WAS).

Dia menjelaskan pada 3 Juli 2024 merupakan hari terakhir pemulangan jamaah haji gelombang pertama dengan penerbangan GA 7042 dari Jeddah. Enny menuturkan gelombang kedua kembali ke Indonesia melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah mulai 4 hingga 21 Juli 2024.

Hingga 3 Juli 2024, total 46 orang haji telah ditanazulkan. Sementara itu, jumlah haji yang sudah kembali ke tanah air mencapai 79.379 orang.

Saat ini, katanya, jamaah yang tinggal di Makkah merupakan jamaah gelombang kedua yang akan tinggal hingga 13 Juli 2024 sambil menunggu jadwal bergerak ke Madinah.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah Nurul Jamal mengatakan KKHI Makkah akan melaksanakan pelayanan kesehatan hingga 13 Juli 2024. Jamal menyebutkan pada tanggal tersebut, ada 13 kloter yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah pada pukul 11.00 WAS.

Selanjutnya, penanganan untuk jamaah yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi (RSAS) akan dilaksanakan hingga 23 Juli 2024. Dia mengatakan, Jika jamaah dinyatakan sembuh di RSAS, mereka akan dievakuasi oleh tim KKHI Makkah dan KKHI Madinah.

Jika tim KKHI telah menyelesaikan tugasnya pada penyelenggaraan tahun ini, katanya, jamaah yang masih berada di RSAS akan diserahkan kepada Kantor Urusan Haji dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Dia juga mengimbau jamaah yang masih tinggal di Makkah dan menunggu keberangkatan ke Madinah untuk tidak berlebihan dalam menjalankan aktivitas pada hari-hari terakhir di Makkah.

"Hindari sengatan matahari langsung, terutama di siang hari, minum cukup sehingga terhindar dari dehidrasi. Jika mau melakukan ibadah sunnah, city tour, atau ziarah di sekitar Kota Makkah, mohon periksa kesehatan terlebih dahulu," katanya.

Dia juga mengingatkan untuk tidak memaksakan diri ziarah apabila kesehatan tidak memungkinkan agar kesehatan jamaah terjaga sampai pulang ke Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement