REPUBLIKA.CO.ID, Pengadilan Jerman memutuskan bahwa pesepak bola asal Belanda, Anwar El Ghazi dipecat secara tidak adil oleh FSV Mainz 05 menyusul komenarnya terkait perang Israel-Hamas di Gaza. Dilaporkan Middle East Eye, pada Jumat (12/7/2024), juri di pengadilan buruh di Mainz memutuskan FSV Mainz 05 membayar El Ghazi 1,7 juta euro atau setara sembilan bulan gaji El Ghazi sejah dia dipecat secara sepihak pada awal November 2023.
Pengadilan juga memutuskan bahwa, El Ghazi harus diperbolehkan kembali bekerja untuk sisa satu tahun kontraknya. Diperkirakan antara El Ghazi dan Mainz setelah ini akan mengambil jalur di luar pengadilan untuk menyelesaikan masalah perselisihan kontrak.
Mainz menskors El Ghazi pada 17 Oktober, setelah sang pemain mengunggah pesan dukungan untuk Palestina dengan slogan populer, "Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka (From the river to the sea, Palestine will be free)."
Bagi sebagian kalangan pro-Israel, slogan itu menrefleksikan niat menghancurkan Israel, sementara bagi aktivis pembela Palestina, kalimat itu merujuk pada desakan terhadap Israel agar mengakhiri penjajahan dan pelanggaran HAM di Palestina.
El Ghazi, yang adalah seorang Muslim dari keturunan Maroko, kemudian meminta maaf atas komentarnya itu dan menulis unggahan lain yang mengutuk kekerasan terhadap warga sipil dari kedua belah pihak yang berperang. Mainz awalnya mencabut skorsing terhadap El Ghazi dan mengeluarkan rilis, yang mengklaim bahwa dia "menyesali' komentarnya dan tidak mempertanyakan, "Israel memiliki hak untuk eksis".