REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Hidroponik telah menjadi tren pertanian di era modern dengan memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah. Model pertanian semacam ini semakin diminati sejak terjadinya masa pandemi Covid-19.
Hasil budi daya tanaman hidroponik dapat menjadi tambahan mata pencarian sehingga sering dimanfaatkan oleh masyarakat. Melihat fenomena tersebut, Pertamina Grup melalui subholding PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) - Unit Dumai dan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) melalui subholdingnya, menjalankan program Desa Energi Berdikari (DEB). Program itu dijalankan dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mendukung kebutuhan energi masyarakat desa.
Hal itu seperti yang dikembangkan di Kelompok Sehati, salah satu kelompok masyarakat binaan KPI yang berhasil membudidayakan selada dan sawi melalui media tanam hidroponik. Kelompok ini menghasilkan puluhan kilogram sayuran dalam satu bulan dari 'Green House' masing-masing anggota kelompok. Kelompok ini merupakan kelompok kesehatan ibu dan buah hati (Sehati) dari Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Riau.
"Sejak tahun 2022, tepatnya bulan November, kami mulai budi daya tanaman hidroponik berkat dorongan dan pembinaan yang diberikan PT KPI Unit Dumai," kata Yani, salah satu anggota kelompok sehati sebagai pegiat hidroponik dalam siaran pers, Jumat (12/7/2024).