REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Mahendra Sinulingga memastikan komitmen BUMN dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Arya mengatakan sejumlah BUMN memang mendapat tugas untuk menyelesaikan sejumlah infrastruktur dasar dan pendukung, mulai dari listrik hingga bandara.
"Pembangunannya selama masih sesuai dengan target, kita kejar, listrik kita kejar. Mudah-mudahan kalau listrik sih sudah, nantinya pasti sudah sesuai lah," ujar Arya usai meresmikan vending machine dan UMKM Corner Perum Perhutani di Graha Perhutani, Jakarta, Senin (15/7/2024).
Arya mengatakan proses pembangunan infrastruktur, termasuk di IKN pasti akan menemui sejumlah tantangan. Salah satunya terkait kondisi cuaca dan alam. "Kita tahu lah bahwa kadang-kadang cuaca dan lain-lain ini memengaruhi, namanya juga pembangunan fisik kan tergantung alam," kata Arya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah meninjau kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (Sarfas) energi di IKN, termasuk pembangunan jargas milik Pertamina. Erick menyampaikan pemerintah bersama BUMN merencanakan pembangunan kawasan industri hijau di IKN. Pertamina sebagai penyedia jaringan gas menunjukkan komitmennya dalam penyediaan energi bersih di Ibu Kota Nusantara.
"Kita rencanakan dalam 10 sampai 15 tahun sudah ada paling tidak titik industri, tapi green industrial estate," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (30/6/2024) lalu.
Pada saat peninjauan tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menjelaskan untuk penyediaan energi di IKN, Pertamina akan mengutamakan jaringan gas.
"Kita gantikan dengan jaringan gas yang dipasok dengan gas alam. Pelaksanaan pembangunannya terintegrasi dengan pembangunan utilitas lainnya seperti saluran air, saluran gas dan kelistrikan," ucap Wiko.