Rabu 17 Jul 2024 18:52 WIB

Founder Calla the Label Yakin Indonesia Bisa Jadi Kiblat Modest Fashion Global

Modest fashion punya makna pakaian santun, tertutup, namun inklusif.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama jajaran Kemendag meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025, Rabu (17/7/2024). JMFW 2025 akan digelar pada 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD.
Foto: Dok. Republika/Gumanti Awaliyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama jajaran Kemendag meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025, Rabu (17/7/2024). JMFW 2025 akan digelar pada 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harapan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat modest fashion global disambut baik oleh desainer lokal, salah satunya Yeri Afriyani. Founder jenama Calla the Label itu mengatakan Indonesia sangat potensial menjadi kiblat modest fashion global.

Yeri mengatakan hampir semua jenama lokal memiliki koleksi busana yang sopan dan tertutup sesuai dengan kekhasan masing-masing. Menurut dia, hal itu sudah bisa menjadi tolok ukur bagaimana pesatnya perkembangan modest fesyen di Indonesia.

Baca Juga

“Tadi Bapak Menteri (Mendag Zulkifli Hasan-Redaksi) sampaikan kalau Indonesia akan menjadi kiblat modest fashion dunia, itu surely will be happen dalam waktu dekat,” kata Yeri saat diwawancara Republika.co.id di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Ia kemudian menjelaskan pandangannya mengenai modest fashion itu sendiri. Bagi Yeri, modest fashion memiliki makna pakaian yang santun dan tertutup namun tetap inklusif. Ia menyontohkan rancangannya sendiri di Calla the Label, di mana koleksinya secara umum termasuk pada standar modest.