Jumat 19 Jul 2024 13:42 WIB

Drone Houthi Tembus Tel Aviv, di Mana Pertahanan Udara Israel?

Kelompok Houthi mengeklaim drone dirancang khusus untuk menghindari radar Israel.

Pendukung Houthi mengacungkan drone tiruan dalam aksi mendukung Palestina, di Sanaa, Yaman, 1 Maret 2024.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Pendukung Houthi mengacungkan drone tiruan dalam aksi mendukung Palestina, di Sanaa, Yaman, 1 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kelompok Houthi melancarkan serangan pesawat tak berawak (UAV) alias drone ke jantung Israel, Tel Aviv. Bagaimana serangan itu melewati pertahanan udara Israel yang diklaim sebagai yang paling canggih di dunia?

Laman berita Israel Ynet melansir, tidak ada sirine atau peringatan yang diaktifkan sebelum pesawat tak berawak itu meledak di Tel Aviv Jumat pagi. Serangan itu  yang mengakibatkan kematian satu orang akibat luka pecahan peluru dan melukai setidaknya empat orang lainnya yang dirawat di rumah sakit setempat. Saksi mata melaporkan adanya suara dengungan keras sebelum ledakan.

Baca Juga

Insiden ini menyoroti kegagalan signifikan sistem pertahanan udara IDF. Dalam tanggapan resmi mereka, militer mengakui pelanggaran tersebut. "Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan di Tel Aviv disebabkan oleh jatuhnya sasaran udara, dan tidak ada sirine yang diaktifkan. Insiden ini sedang ditinjau secara menyeluruh. Pasukan keamanan Israel saat ini sedang melakukan peninjauan menyeluruh. beroperasi di tempat kejadian," bunyi pernyataan itu. “IAF meningkatkan patroli udaranya untuk melindungi wilayah udara Israel. Tidak ada perubahan dalam pedoman pertahanan Komando Front Dalam Negeri.”

Tampaknya tidak ada radar IDF—baik di darat, di udara, atau di laut—yang mendeteksi pesawat tak berawak tersebut ketika mendekat. Hal ini membuat penduduk tidak waspada terhadap bahaya yang akan terjadi di dekat salah satu lokasi strategis Israel, hanya beberapa meter dari Kedutaan Besar AS di Tel Aviv. Pengawasan ini mencerminkan kelemahan keamanan yang parah pada saat semua sistem pertahanan udara seharusnya dalam keadaan siaga tinggi.

Kelompok Houthi di Yaman telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kesiapan Israel menghadapi ancaman tersebut jika terjadi perang habis-habisan, termasuk potensi konfrontasi dengan Hizbullah di Lebanon.

Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang dikendalikan kelompok Houthi pada Jumat mengumumkan keberhasilan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan situs penting di Tel Aviv. Serangan itu sebagai kelanjutan dari operasi mereka untuk mendukung Gaza.

“Operasi tersebut dilakukan oleh drone Yafa yang baru dikembangkan,” kata juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree pada Jumat pagi. Nama drone ini diambil dari nama kota Palestina yang diduduki oleh "Israel" sebagai bagian dari Tel Aviv raya.

Menurutnya, UAV dirancang dengan tujuan khusus untuk menghindari radar musuh dan sistem intersepsi. Ia menekankan, drone mencapai targetnya dan mencapai tujuan operasionalnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman kini menganggap wilayah Tel Aviv sebagai zona serangan dan target utama operasi di masa depan.

Serangan berlanjut... baca halaman selanjutnya 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement