Jumat 19 Jul 2024 15:58 WIB

UMS Pertahankan Sebagai Peraih 10 Besar Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat

Iklim pengabdian terlihat mulai meningkat dari sisi keterlibatan mahasiswa.

Red: Fernan Rahadi
Pada tahun 2024, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masih mempertahankan sebagai peraih 10 besar hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM).
Foto: dokpri
Pada tahun 2024, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masih mempertahankan sebagai peraih 10 besar hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pada tahun 2024, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masih mempertahankan sebagai peraih 10 besar hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM). Bahkan di tahun sebelumnya berhasil menjadi 5 besar dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang mampu berjajar dengan beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS Prof Sarjito, menyampaikan bahwa dana PkM ini diterima dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).

UMS bisa lolos 18 proposal PkM dan tujuh proposal untuk gelombang kedua ditambah satu proposal program multi-tahun sebagai program lanjutan.

"Alhamdulillah iklim pengabdian mulai tumbuh di UMS, di mana tahun 2021 dengan skema internal tingkat partisipasi dosen hanya 9 persen, kemudian meningkat menjadi 58 persen pada tahun 2022, dan pada tahun 2023 sudah mencapai 79 persen. Capaian tahun 2024 yang baru di bulan Juli sudah memperlihatkan tanda lebih besar dibandingkan tahun 2023," ujar Sarjito, Jumat (19/7/24).

Tidak hanya pada dosen dan tenaga pendidik, iklim pengabdian juga terlihat mulai meningkat dari sisi keterlibatan mahasiswa. Pada tahun 2022 sudah mencapai 3,5 persen, dan meningkat di tahun 2023 hingga 5 persen, mengingat mahasiswa UMS sejak tahun 1995 tidak diwajibkan kuliah kerja nyata (KKN).

Menurut data, UMS menjadi perguruan tinggi swasta nomor satu se-Jawa Tengah yang memperoleh pendanaan PkM DRTPM tahun anggaran 2023 dan 2024, yang pada tahun 2024 mencapai lebih dari 12 miliar.

Saat dibuat grid di antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia, UMS menjadi nomor satu dalam bidang PkM.

Ketua LPMPP UMS menyampaikan bahwa pencapaian ini juga menjadi hasil dari komitmen LPMPP sebagai unit pelaksana kegiatan PkM yang memperoleh mandat dari Rektor UMS sebagai lembaga yang berperan penting dalam mengkoordinasi PkM.

"Jujur menggerakkan PkM di kampus manapun tidak mudah, hanya dengan strategi dan kesabaran kita bisa memberdayakan seluruh insan perguruan tinggi di UMS sehingga dengan saling berkolaborasi, insyaAllah kian hari akan semakin meningkat," ungkap Sarjito.

LPMPP UMS memiliki motto “Berbakti untuk Rakyat mengabdi untuk cerahkan ummat”, dengan begitu UMS senantiasa memberikan manfaat kepada masyarakat. Program untuk masa-masa kedepan, LPMPP akan bersinergi dengan lembaga riset, agar PkM yang dilaksanakan dosen betul-betul merupakan hilirisasi dari pada hasil riset insan perguruan tinggi. 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement