Jumat 19 Jul 2024 19:11 WIB

Pasar Prediksi Sri Mulyani tak Lanjut Jadi Menkeu, IHSG Melemah

IHSG ditutup melemah 26,56 poin atau 0,36 persen ke posisi 7.294,50.

Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (19/7/2024) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 26,56 poin atau 0,36 persen ke posisi 7.294,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,25 poin atau 0,35 persen ke posisi 919,52.

“Bursa regional Asia bergerak melemah mengikuti tren pelemahan di bursa global. Sentimen terbaru datang dari Amerika Serikat (AS), dimana negara tersebut sedang mempertimbangkan pembatasan yang lebih ketat pada ekspor cip ke China," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Baca Juga

Dari Jepang, inflasi inti meningkat dari sebelumnya 2,5 persen menjadi 2,6 persen pada Juni 2024, yang menjadi pertanda buruk, baik bagi Bank of Japan (BoJ) untuk dapat menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan suku bunga yang akan berlangsung pada tanggal 30 Juli - 31 Juli 2024.

Para pelaku pasar juga menanti rincian lebih lanjut dari Konferensi Pers Pleno Ketiga China, khususnya mengenai arah kebijakan untuk lima tahun ke depan. Selama pertemuan tingkat tinggi, Presiden Xi Jinping menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pasar dengan mencabut pembatasan dan menerapkan peraturan yang efektif untuk menjaga kestabilan pasar.

Dari dalam negeri, pasar cenderung wait and see setelah pelantikan Wakil Menteri yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Pasar tampaknya memiliki pandangan bahwa ini merupakan sinyal ketidakberlanjutan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di periode mendatang. Pelantikan tersebut dinilai sebagai upaya untuk melakukan proses sinkronisasi dan persiapan transisi kepemimpinan terkait APBN.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor kesehatan yang naik sebesar 0,31 persen.

Sedangkan, sepuluh sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 1,52 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun minus 1,07 persen dan 0,80 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BDKR, GUNA, GTBO, EMDE dan NASI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTMP, ISEA, PSAB, VKTR dan PART.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.011.199 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,62 miliar lembar saham senilai Rp9,51 triliun. Sebanyak 225 saham naik, 320 saham menurun, dan 247 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 62,59 poin atau 0,16 persen ke 40.063,80, indeks Hang Seng melemah 360,73 poin atau 2,03 persen ke 17.417,67, indeks Shanghai menguat 5,18 poin atau 0,17 persen ke 2.982,31, dan indeks Strait Times melemah 23,59 poin atau 0,68 persen ke 3.447,56.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement