Kamis 25 Jul 2024 05:01 WIB

Laporan Unilever Indonesia: Laba Turun, Masih Terdampak Boikot Tapi tak Seganas Akhir 2023

Laba bersih PT Unilever Indonesia turun 11 persen year on year pada semester I-2024.

Red: Andri Saubani
Logo Unilever di depan kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Banten.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Logo Unilever di depan kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti, Antara

Dalam agenda pengumuman laporan kinerja keuangan yang digelar secara daring, Rabu (23/7/2024), laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun sebesar 11 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp2,46 triliun pada semester I-2024, dibandingkan senilai Rp2,75 triliun pada periode yang sama pada 2023. Selama semester I-2024, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp19 triliun atau menurun sebesar 6,15 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp20,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga

Penjualan dari segmen home and personal care menurun 7,3 persen (yoy) menjadi senilai Rp12,28 triliun per Juni 2024, dibandingkan senilai Rp13,25 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, penjualan segmen makanan dan minuman juga menurun 4 persen (yoy) menjadi senilai Rp6,76 triliun per Juni 2024 dibandingkan sebelumnya senilai Rp7,04 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Perinciannya, penjualan ekspor untuk segmen makanan dan minuman perseroan menurun 48,18 persen (yoy) menjadi senilai Rp119,99 miliar, sedangkan dari dalam negeri menurun 2,35 persen (yoy) menjadi senilai Rp6,64 triliun. Di sisi lain, biaya iklan perseroan meningkat sebesar 157 basis poin dari 7,6 persen pada semester I-2023, menjadi sebesar 9,1 persen pada semester I-2024.

Per akhir Juni 2024, total aset perseroan tercatat senilai Rp19,72 triliun, atau meningkat dibandingkan senilai Rp16,66 triliun pada akhir Desember 2023. Adapun, jumlah liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp16,86 triliun per akhir Juni 2024, atau meningkat dibandingkan senilai Rp13,2 triliun pada akhir 2023, yang disebabkan oleh naiknya utang usaha ke pihak ketiga menjadi senilai Rp4,6 triliun, uang lain-lain ke pihak ketiga senilai menjadi Rp2,3 triliun, dan utang lain-lain ke pihak berelasi senilai Rp708 miliar.

Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan berkurang menjadi senilai Rp2,85 triliun per akhir Juni 2024, dibandingkan sebelumnya senilai Rp3,38 triliun pada akhir 2023.

 

 
photo
Partisipasi Generasi Z pada boikot produk Israel mencapai 50 persen. - (Tim Infografis)

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement