Kamis 25 Jul 2024 11:51 WIB

Gunung Gede-Pangrango Bersuhu Dingin, ini Kisah Hawa Dingin Penuh Horor

Gunung Gede dan Pangrango berhawa dingin mengingatkan pada angin dingin mematikan.

Jembatan Situgunung (Suspension Bridge) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Foto: Republika/Riga Iman
Jembatan Situgunung (Suspension Bridge) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gunung Gede dan Panrango mengalami penurunan suhu yang mengakibatkan daerah sekitarnya menjadi mendadak dingin. Angka yang menunjukkan suhu di sana berkisar 0-6 derajat celsius. Ini merupakan angka suhu yang ‘menusuk’ kulit.

Dalam kondisi suhu demikian, siapapun yang ada di sana wajib ekstra hati-hati. Mereka harus membawa peralatan dan bekal yang dapat menghangatkan badan. Tujuannya adalah untuk menjadikan suhu badan tetap stabil dan dapat terus bergerak dan bertahan di area sekitar gunung.

Baca Juga

Hawa dingin mematikan

Suhu dingin di area Gunung Gede dan Pangrango mengingatkan banyak orang kepada kisah hawa dingin mematikan yang dialami Kaum Aad. Mereka adalah kaum yang menjadi sasaran dakwah Nabi Hud dahulu.

Kaum Aad dikenal sangat kreatif. Mereka mampu menciptakan bangunan berpilar tinggi sehingga disebut Allah dalam Surah al-Fajr,

كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ

a lam tara kaifa fa’ala rabbuka bi’ād

6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad?

إِرَمَ ذَاتِ ٱلْعِمَادِ

irama żātil-‘imād

7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,

ٱلَّتِى لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى ٱلْبِلَٰدِ

allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilād

8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,

Ibnu Khaldun dalam Kitabul Ibar-nya menyebut kota Iram sebagai misteri yang harus dipecahkan sejarawan. Ini merupakan kota yang di dalamnya menyimpan banyak kreativitas manusia.

Selain itu, Kaum Aad juga dikenal berbadan tinggi seperti raksasa. Dengan badan demikian mereka mampu mengerahkan tenaga besar untuk menghasilkan kreasi-kreasi yang luar biasa.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement