REPUBLIKA.CO.ID,SÃO PAULO -- Hiu di lepas pantai Rio de Janeiro, Brasil dites positif kokain. Dalam penelitian yang dirilis di Science of The Total Environment menemukan predator itu terkontaminasi narkoba yang dibuang ke fasilitas pembuangan limbah yang tidak memadai dan operasi penyulingan gelap.
Beberapa hiu juga menyerang balok kokain penyelundup narkoba di pesisir pantai Brasil yang jatuh ke laut. Brasil salah satu pasar kokain terbesar di dunia.
Institut sains, teknologi, dan kesehatan Oswaldo Foundation Cruz menguji 13 spesimen hiu hidung panjang Brasil selama tiga tahun terakhir. Mereka menemukan semua hiu memiliki kokain di jaringan otot dan hati mereka.
“Perlu dilakukan penelitian khusus untuk menentukan konsekuensi pasti dari kontaminasi ini pada hewan,” kata pakar biologi dari IOC Environmental Health Assessment and Promotion Laboratory Rachel Ann Hauser-Davis dalam pernyataannya, Kamis (25/7/2024).
Hauser-Davis mengatakan kontaminiasi ini mungkin berdampak pada pertumbuhan, maturasi dan kemampuan reproduksi pada hiu.
"Sebab hati memainkan peran dalam pengembangan embrio," kata ilmuwan yang mengumpulkan sampel dari September 2021 sampai Agustus 2023 dalam upaya pemantauan dampak polusi pada kehidupan laut.
Hauser-Davis menambahkan karena hiu adalah predator maka fauna ini merupakan tokoh sentral dalam rantai makanan dan dianggap sebagai “spesies penjaga” yang dapat memberikan peringatan dini tentang ancaman lingkungan terhadap manusia.
Para ilmuwan tidak menyebutkan efek apa yang mungkin ditimbulkan kokain dan obat-obatan rekreasional lainnya terhadap hiu. Meskipun penelitian lain menunjukkan bahwa ikan trout cokelat dapat menjadi kecanduan metamfetamin.
Para ilmuwan di tempat lain mendokumentasikan polutan lain seperti antidepresan, logam berat, dan obat-obat KB juga masuk ke sungai, danau, dan lautan.
Banyak narkoba dapat mengganggu sistem endokrin, menyebabkan masalah reproduksi, kelainan perkembangan, dan perubahan perilaku. Paparan narkoba dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh hewan laut, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.
Beberapa narkoba, atau produk sampingannya, dapat bersifat racun bagi tumbuhan dan hewan laut, merusak ekosistem.